Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Piaggio Indonesia (PID) resmi meluncurkan line-up Vespa baru untuk market Indonesia. Kali ini mereka menghadirkan Vespa GTV Sei Giorni II Edition dengan banderol Rp 155 juta OTR Jakarta.
ADVERTISEMENT
Vespa ini bukan dijual terbatas seperti 2 produk lainnya yang mereka lancarkan lebih dulu, Wotherspoon dan Racing Sixties. Bagaimana impresi awal berkendara motor matik seharga mobil LCGC tersebut? kumparan mendapat kesempatan menjajal secara singkat beberapa waktu lalu.
Kita mulai pertama dari tampilan. Secara desain basisnya masih mengambil DNA dari GTS 300 Supe Tech namun dibuat berbeda dengan sentuhan semacam windshield berbentuk oval di depan setang.
Desainnya mengingatkan dengan tampilan Vespa Sei Giorni yang mendunia pada 1951 silam. Saat itu Vespa terjun di kompetisi balap semi off-road selama 6 hari berturut-turut. Nah, penamaan Sei Giorni diambil dari bahasa Italia yang artinya adalah 6 hari.
Lampu depan halogen yang ditempatkan tepat di atas spakbor depan juga semakin memperkuat bahasa desain klasik Vespa di era 1951. Dari samping hingga belakang tampilannya identik dengan GTS 300 Super Tech.
ADVERTISEMENT
Secara desain, jujur saja dia punya tampilan yang cukup menarik mata para pengendara lain ketika di jalan.
Posisi berkendara
Karena masuk keluarga Vespa bongsor, Sei Giorni II Edition punya bentuk yang cukup besar tapi terbilang kompak untuk sebuah skutik berkubikasi 300 cc. Untuk ketinggian joknya punya ukuran setinggi 790 mm.
Secara dimensi, Vespa Sei Giorni punya panjang 1.950 mm dan tinggi 755 mm, dan memiliki wheelbase (jarak sumbu roda) 1.375 mm. Dengan postur tinggi di bawah 170 cm haruslah bersabar, dipastikan telapak kaki tak akan menginjak tanah dengan sempurna.
Nah biar aura sporty-nya makin kental disematkan sebuah jok racing single seat. Namun, saya merasa kurang nyaman dengan model jok seperti ini. Oh iya, dengan tinggi badan saya 170 cm kaki belum bisa menapak dengan sempurna di permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk berkendara, saya kategorikan nyaman. Sebab, posisi tubuh tidak membungkuk dan jarak serta dimensi setang sejajar dengan dada membuat gerak tangan lebih bebas dan leluasa.
Fitur
Sesuai konsepnya yang klasik jangan tanya fitur modern apa yang disematkan pada motor ini. Dia tak dibekali dengan speedometer TFT layaknya di GTS 300 Super Tech, fitur ASR (Anti-slip Regulation) atau kontrol traksi juga absen pada motor ini.
Tak menggunakan speedometer TFT otomatis fitur atau aplikasi MIA tak bisa digunakan . Fitur ini semacam teknologi konektivitas antara pengendara dan motornya.
Tapi beberapa fitur standar seperti USB Port Charging, Safety & Security Anti-Theft Immobilizer, dan pengereman dual abs (depan dan belakang) sudah dibenamkan di Vespa Sei Giorni II Edition.
ADVERTISEMENT
Handling dan suspensi
Bicara karakter handling rasanya tak memiliki perbedaan dengan GTS 300 Super Tech. Dia menawarkan sensasi yang stabil ketika diajak bermanuver di jalan raya. Tapi sebagai catatan, untuk Anda yang baru pertama kali mengendarai Vespa memang butuh adaptasi singkat, sensasi berkendaranya sedikit berbeda dengan motor matik garapan Jepang.
Urusan suspensi harus saya berikan dua jempol. Vespa Sei Giorni jadi model Vespa dengan karakter peredam yang sangat baik. Contohnya ketika harus melewati jalan bergelombang dengan kecepatan sedikit tinggi pun terasa nyaman saja.
Suspensi belakangnya dibekali dengan empat tingkat setelan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, berat badan, dan kondisi jalan. Sementara untuk haluan depan mengadopsi suspensi pegas spiral dengan peredam kejut hidrolik tunggal
ADVERTISEMENT
Performa mesin
Rancang mesinnya masih dibangun dari basis yang sama dengan GTS 300 Super Tech. Di mana dia dibekali mesin 278,3 cc, 4-tak, 1-silinder, 4-klep, berpendingin cairan, dan pengabut injeksi.
Di atas kertas motor ini mampu mengembuskan tenaga maksimal 23 daya kuda (dk) pada 8,250 rpm dan torsi puncak 26 Nm pada 5.250 rpm. Output tersebut disalurkan lewat transmisi otomatis CVT (Continuously Variable Transmission).
Saat pertama kali memuntir grip gas, impresi yang saya rasakan adalah motor ini bertenaga. Khususnya untuk putaran mesin bawah, torsinya terasa begitu padat. Jadi untuk urusan stop and go tak menjadi masalah, motor terbilang responsif meski bobotnya memang cukup berat.
Untuk diajak akselerasi di trek jalan lurus juga bisa dilakukan. Napas mesinnya seakan tak hilang masih bisa dipuntir hingga menutup tuas hingga habis.
ADVERTISEMENT
Minusnya adalah suara yang cukup bising dari kipas radiator yang sering kali berputar. Memang suhu panas tak merambat jauh bagian tubuh pengendara, tapi bagi saya ini cukup mengganggu.
Kesimpulan
Boleh dibilang untuk Anda khususnya kaum borjuis, Vespa GTV Sei Giorni II Edition layak untuk Anda pinang. Selain tampilan dan performanya yang jempolan motor ini punya bakat jadi motor koleksi beberapa tahun ke depan.
Meski begitu dengan banderol menyentuh Rp 155 juta, fitur ASR alias kontrol traksi tak disematkan pada motor ini pun dengan layar speedometer TFT untuk menyambungkan gawai ke kendaraan.
Padahal jika melihat harga GTS 300 Super Tech yang memiliki fitur tersebut dia dijual lebih murah dengan harga Rp 152,9 juta. Tapi perlu diingat juga membeli motor bukan selalu soal fitur saja, terkadang sejarah di baliknya bisa jadi alasan motor itu diburu.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik membeli motor ini? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.
ADVERTISEMENT