Wajib Tahu, Kebiasaan Pengemudi Mobil Manual yang Bikin Boros BBM

12 September 2021 9:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi tangan saat mengemudi Nissan Livina terbaru Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Posisi tangan saat mengemudi Nissan Livina terbaru Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil manual banyak dianggap lebih irit bahan bakar minyak (BBM), ketimbang otomatik. Padahal urusan efisiensi BBM tak bisa diukur cuma dari jenis transmisinya saja.
ADVERTISEMENT
Jadi ada potensi besar juga buat mobil manual untuk boros, khususnya karena faktor pengemudi sampai soal perawatan kendaraan.
Pemilik bengkel AGS Automatic, Agus Mustafa menyebutkan, ada 5 kebiasaan yang masih sering dilakukan oleh pengemudi manual sehingga menyebabkan boros BBM. Berikut ini lengkapnya.

Pindah Gigi Saat Putaran Mesin Tinggi

Hal pertama yang masih menjadi kebiasaan dari pengemudi manual yakni melakukan perpindahan gigi pada saat putaran mesin sudah tinggi. Cara ini justru tidak dianjurkan, justru kebiasaan tersebut hanya membuang bahan bakar-bakar secara percuma.
Agus mengatakan, untuk idealnya lakukan perpindahan gigi pada rentang putaran mesin 2.000 hingga 2.500 rpm. Selain itu, perhatikan juga gigi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi lalu lintas serta jalan yang dilewati.
ADVERTISEMENT

Posisi Gigi Tidak Sesuai

Bicara memperhatikan posisi gigi, tidak memperhatikan dan menggunakan gigi yang tidak sesuai dengan kondisi lalu lintas atau jalan yang dilewati masih menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan pengemudi mobil manual.
Ilustrasi Mobil Manual. Foto: Shutter Stock
Hal ini kerap terjadi, ketika putaran mesin sudah meminta untuk memindahkan gigi, justru pengemudi malah tetap bertahan di posisi gigi yang sama. Ini juga berlaku sebaliknya, ketika putaran mesin meminta untuk menurunkan ke gigi lebih rendah, tetapi pengemudi tidak meresponnya.
“Kalau mobil sering ‘ngeden’ itu pada saat-saat bensin akan cepat sekali terbakarnya. Malah buruknya, kalau sering seperti itu juga bisa membuat kampas kopling cepat aus,” ujar Agus beberapa waktu lalu.

Asal Pacu Kecepatan tanpa Tahapan

Gaya mengemudi yang tidak sabaran serta asal menginjak pedal gas hingga dalam tanpa adanya tahapan menjadi faktor yang sangat berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Hal ini nyatanya masih sering dilakukan oleh beberapa pengemudi.
Ilustrasi kaki istirahat pada pedal kopling mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Baiknya, ketika membutuhkan akselerasi, biasakan untuk menginjak pedal gas secara bertahap. Terapkan kebiasaan seperti ini jika mobil ingin menjadi lebih irit.
ADVERTISEMENT
“Karena pada saat injak pedal gas secara langsung secara dalam, begitu juga saat melakukan pengereman, di situ konsumsi bahan bakar juga akan jadi jauh lebih besar,” terang Agus.

Membawa Muatan yang Lebih

Pengemudi kerap mengabaikan total muatan yang dibawa, dengan pemikiran selama masih muat berarti masih bisa. Nyatanya, kebiasaan hal seperti ini bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Dengan beban yang berlebih, membuat mesin menjadi bekerja lebih keras dari biasanya.
Mobil dengan muatan berlebih Foto: dok. Drivespark
“Muatan berlebih pada kendaraan dapat menghambat tenaga mesin yang tentunya akan langsung berimbas pada konsumsi bahan bakar,” jelas Agus.

Tidak Melakukan Servis Berkala

Servis berkala sangatlah penting untuk kesehatan mobil, ini pun juga berlaku untuk transmisi otomatik. Sayangnya, masih ada beberapa pemilik mobil manual yang tidak terlalu peka terhadap kebiasaan satu ini.
Perawatan rutin mobil, servis mobil Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Jika mobil tidak melakukan perawatan secara berkala, membuat mobil jadi lebih rentan terhadap kerusakan, ini termasuk membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Mengingat setiap perawatan berkala selalu ada komponen lama diganti dengan yang baru.
ADVERTISEMENT
Nah, sudah paham kan apa saja kebiasaan yang dianggap normal ternyata bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Mulai sekarang kurangi atau hindari kebiasaan tersebut, supaya mobil tidak terus menerus jajan ke SPBU.