Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) baru saja merilis motor matik terbaru bernama Yamaha Gear 125 yang harganya Rp 16,75 juta dan 17,35 juta. Banderol itu bisa dibilang mirip-mirip dengan harga jual 8 produk matik 125 cc garpu tala yang lain.
ADVERTISEMENT
Kita ambil contoh untuk Yamaha Mio M3 yang dijual mulai dari Rp 16,35 sampai 17,27 juta. Produk lainnya ada Mio S dan Mio yang dijual masing-masing Rp 16,915 juta dan Rp 15,8 juta.
Lantas muncul pertanyaan, apakah dengan banyaknya produk matik 125 cc yang ditawarkan Yamaha, ke-9 produk itu akan saling bunuh?
Manager Public Relation PT YIMM, Antonius Widiantoro mengatakan, 9 motor ini memiliki segmen yang berbeda, sehingga kecil kemungkinan semua produk ini akan saling memakan target konsumen.
"Menyoal positioning produk, prinsipnya jika berbicara saling memakan itu tidak. Bukan saling meniadakan satu produk dengan yang lain, tapi memberikan opsi pada konsumen untuk memilih sesuai dengan karakternya," kata Anton kepada kumparan belum lama ini.
Justru, lanjut Anton, dengan banyaknya pilihan produk dengan kubikasi mesin yang sama konsumen lebih leluasa untuk memilih berdasarkan kemampuan finansial dan juga kebutuhan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Bukan karena kita luncurkan produk ini, kita takut produk yang lain jadi kebunuh. Kalau gitu, kenapa kita keluarin yang baru, jadi sebenarnya dengan memperlebar range dari produk, konsumen jadi bisa memilih," pungkasnya.
Potensi Yamaha Gear memakan konsumen Yamaha Freego
Hal menarik lain adalah soal harga dari Yamaha Gear yang terpaut cukup murah dari Freego. Freego versi terendah dijual dengan harga Rp 19,275 juta.
Secara fitur, baik dari lampu LED dan power socket Yamaha Gear versi termurah juga sudah dibenamkan fitur tersebut. Selisihnya jika dihitung, Gear lebih kompetitif Rp 2,525 juta.
Menyoal mesin pun sama, isi silinder, tenaga dan torsi identik tak berbeda. Teknologi seperti Blue Core dan SMG juga sudah disematkan di kedua motor tersebut.
Meski memang dari sektor akomodasi Freego menawarkan bagasi yang jauh lebih luas. Dia mampu menampung 1 helm fullface, sementara Gear untuk helm halfface pun tak bisa.
ADVERTISEMENT
Anton kembali menjelaskan, meski memang secara fitur bisa dibilang sama, namun untuk target konsumen antara keduanya punya perbedaan.
"Secara segmentasi konsumen pun sedikit berbeda meskipun secara fitur sama. Tapi di Freego sendiri kita lebih memposisikan ke utility dan family. Mungkin memang agak sedikit abstrak pada saat membedakan targeting customer tapi memang produk positioning-nya itu kita create untuk keluarga," ungkapnya.
Sementara untuk Yamaha Gear coba menangkap konsumen yang lebih sering membawa banyak barang. Maka dari itu, Yamaha coba kasih solusi dengan piranti tambahan berupa foot step eksternal di bagian deck.
"Sama lah seperti NMax dan Aerox di Maxi Series, sama-sama 155 cc dan fitur pun hampir sama tapi kita tidak memposisikan Aerox di bawah NMax walaupun secara harga Aerox lebih murah. Jadi kita bedakan berdasarkan konsep konsumen," ungkap dia.
ADVERTISEMENT