Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jam masih menunjukkan pukul 09.00, namun para pekerja di sebuah workshop sekaligus showroom sudah tampak sibuk. Ada yang tengah mengolah lembaran galvanil menjadi panel body, menggerinda, hingga mengelas.
ADVERTISEMENT
Mayoritas pekerja fokus pada produksi tiga unit VW Combi dan restorasi 3 unit Porsche 356. Di sini, Yumos Garage , memang spesialis dalam merestorasi dan memproduksi model klasik Porsche dan Volkswagen.
Yumos Garage mungkin tak asing di telinga pecinta mobil klasik. Berkat tangan dingin Wahyu Pamungkas, bengkel yang berada di Kota Semarang ini mendunia.
Pria yang akrab disapa Yudhi ini, bisa disebut sebagai satu-satunya ahli restorasi VW Dakota --kini juga merambah ke Porsche 356 dan Type 64 Berlin-Rome. Bahkan, dia telah mengantongi sertifikasi dari Handwerkskammer, sebuah asosiasi pertukangan dari Kota Munchen.
****
Yudhi, pria yang lahir di Blora 48 tahun silam, tak menyangka bahwa bengkelnya bakal menjadi sebesar ini. Mulanya, ia membuka workshop untuk restorasi segala jenis mobil, meskipun memang, mayoritasnya bermerek Volkswagen.
ADVERTISEMENT
Dari hanya mengandalkan 4 orang pekerja, kini Yumos Garage telah berkembang dan menyerap 37 tenaga kerja. Rua kerja pun terbagi dalam dua lokasi workshop.
“Satu untuk produksi panel seluas 1.000 meter. Sedangkan area lainnya seluas 1.700 meter itu untuk perakitan, pengecatan, hingga finishing,” bebernya.
Awal mula Yudhi memproduksi replika VW Dakota lantaran populasinya yang menipis, sekira 15 tahun yang lalu. Kala itu, banyak kolektor mencari bahan model tersebut ke Indonesia.
“Ketika ada yang minta unit lagi saya tolak dan iseng menawarkan untuk membuatkan replika VW Dakota,” ceritanya saat ditemui di workshop Yumos Garage di Jalan Kampung Dakota, Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Tentu, tawaran itu justru menjadi pertanyaan balik dari konsumen. Apalagi, di dunia, katanya, belum ada yang mampu membuat replika VW Dakota.
Namun dari sini ide bisnis terbuka. Saat diminta membuatkan satu contoh replika, Yudhi, yang kebetulan masih memiliki Dakota, kemudian meniru seluruh komponennya dan memproduksinya sebanyak 10 set.
Ternyata, konsumen pertama asal Jepang itu puas dan memesan kembali replika VW Dakota.
“Tapi pas berikut-berikutnya itu, pesanannya beda. Karena saat itu di Jepang lagi tren food truck dengan wajah Dakota. Nah itu malah lebih gampang lagi, enggak terlalu banyak detail, aksesori,” kata dia.
Yudhi yang membuka workshop sejak 1998 itu pun kemudian hanya fokus menggarap VW Dakota pada tahun 2010.
Hadirnya media sosial membuat bisnis Yudhi semakin moncer. Ia pun mulai menawarkan produk garapannya di forum-forum dunia maya dan Facebook.
ADVERTISEMENT
“Akhirnya Alhamdulillah dari situ orang mulai banyak mengenal replika Dakota, akhirnya mulai pada pesan dari Eropa dan Asia,” beber pria ramah itu.
Lima tahun berjalan, karya Yumos Garage mendapat apresiasi. Sebuah sertifikat dari Handwerkskammer Munchen ia dapatkan. Bermodal itu, Yudi mengajukan izin impor sementara ke pemerintah Indonesia dan dikabulkan.
“Artinya, saya bisa menerima unit dari luar negeri untuk direstorasi, dan kemudian dikembalikan lagi ke negara asalnya,” katanya.
Peluang pun semakin lebar. Bukan cuma jadi spesialis restorasi dan replika VW Dakota, sejumlah model klasik dari Porsche pun ia garap. Bahkan, dia menjadi satu-satunya yang berhasil menciptakan replika Porsche 356b aluminium di dunia. Itu pun dibangun dengan meniru die-cast.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan cerita Yumos Garage memperluas spesialisasi ke model Porsche klasik dan membuat replika dari die-cast? Simak cerita menarik lainnya di OTOHITZ Edisi 9 , ya!