13 Tengkorak Manusia Ditemukan di Situs Maya Kuno, Ungkap Ritual Mengerikan

31 Agustus 2023 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belasan tengkorak Suku Maya ditemukan. Tunjukkan pratik ritual mengerikan.  Foto: INAH
zoom-in-whitePerbesar
Belasan tengkorak Suku Maya ditemukan. Tunjukkan pratik ritual mengerikan. Foto: INAH
ADVERTISEMENT
Belasan tengkorak manusia yang ditemukan di situs Maya kuno mengungkapkan bukti ritual mengerikan yang terjadi lebih dari seribu tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Tengkorak itu ditemukan oleh para peneliti dari Mexican National Institute of Anthropology and History (INAH) pada Mei 2023 lalu. Ada 13 tengkorak yang ditemukan di Moral Reforma Archaeological Zone.
Moral Reforma adalah situs kota Maya kuno yang terletak di negara bagian Tabasco modern, tenggara Meksiko. Sejarah Moral Reforma sudah dimulai sejak 300 SM. Wilayah tersebut berkembang pada pertengahan hingga akhir milenium pertama Masehi sebelum akhirnya ditinggalkan sekitar tahun 1.000 Masehi.
Makam baru yang ditemukan arkeolog di Moral Reforma berisi tengkorak manusia dan pecahan rahang, serta tulang bawah dan atas. Sisa-sisa tulang juga ditemukan tepat di depan tangga selatan Structure 18–sebuah monumen piramida di selatan kompleks candi utama situs tersebut.
Peneliti INAH telah melakukan analisis terhadap lima tengkorak, dengan hasil awal menunjukkan bahwa dua di antaranya meninggal dengan cara dipenggal. Mereka diduga menjadi tumbal upacara ritual pada periode Klasik Akhir (600-900 M) sejarah Mesoamerika.
Situs piramida kuno Suku Maya kuno di Meksiko. Foto: IR Stone/Shutterstock
Analisis lebih lanjut mengungkapkan, semua tengkorak punya hubungan dengan tengkorak seorang pria. Dua dari mereka berusia antara 17 dan 25 tahun saat meninggal, dua lainnya berusia antara 33 dan 45 tahun, serta satu lagi berusia 25 hingga 35 tahun.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari dua tengkorak yang dipenggal punya bekas luka tebasan horizontal di satu area tengkorak. Bekas luka itu menunjukkan penggunaan benda tajam.
“Meski sulit untuk menentukan apakah cedera ini adalah penyebab kematian atau bagian dari post-mortem,” kata Miriam Angélica Camacho Martínez, seorang antropolog fisik di INAH Tabasco Center, sebagaimana dikutip Newsweek.
Peneliti juga menemukan bukti adanya modifikasi tengkorak pada kelima jasad, sebuah tanda status tinggi dalam masyarakat Maya. Modifikasi tengkorak dilakukan untuk mendapatkan perubahan bentuk tubuh di mana kepala seseorang ditekan atau diikat hingga merusak atau mengubah bentuk tengkorak secara permanen.
Adapun modifikasi tengkorak yang dilakukan Suku Maya dengan memasang belat di kepala sejak usia dini. Keunikan lain dari penguburan tersebut adalah beberapa makam ditutupi dengan pigmen merah.
ADVERTISEMENT
Analisis ini mengungkapkan adanya masalah pada gigi, termasuk enamel hypoplasia yakni kondisi yang ditandai dengan kekurangan enamel sebagai tanda malnutrisi pada masa kanak-kanak atau adanya infeksi di usia dini.
Selain itu, peneliti mengidentifikasi plak karang gigi dan gigi berlubang di beberapa tengkorak, yang mengindikasikan pola makan berdasarkan karbohidrat, mungkin jagung.