Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa Itu Sabu yang Dikonsumsi Coki Pardede dan Bahayanya Bagi Tubuh
3 September 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Komika Coki Pardede pada Rabu (1/9) malam diamankan oleh pihak kepolisian Polres Tangerang Kota terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba . Coki yang ditangkap di kediaman rumahnya itu diamankan bersama barang bukti sabu seberat 0,5 gram dan alat suntik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangannya, Coki mengatakan sudah delapan bulan menggunakan narkoba jenis sabu. Kasat Narkoba Polres Tangerang Kota, AKBP Pratomo Widodo menjelaskan alasan Coki mengonsumsi sabu adalah untuk tampil di publik.
"Dia pertamanya coba untuk percaya diri tampil di depan publik. Dia menghilangkan enggak bisa. Kecanduan. Biar dia percaya diri aja," ungkap AKBP Pratomo Widodo, Kamis (2/9).
Saat menjalani tes urine, Coki dinyatakan positif amphetamine dan methamphetamine. Zat ini masuk dalam salah satu jenis narkotika yang beredar di Indonesia. Lalu apa itu zat amphetamine dan methamphetamine dan bagaimana keduanya bisa berdampak buruk bagi tubuh?
Mengutip Badan Narkotika Nasional (BNN), cara kerja metamphetamine dan amphetamine yaitu sama, yakni menjadi stimulan kuat dan sangat adiktif yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Ia dapat menyebabkan peningkatan aktivitas, perasaan senang atau euforia yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada perbedaan pada dosis sebanding. Jika jumlah obat yang jauh lebih banyak masuk ke otak, metamphetamine menjadikan stimulan lebih kuat. Ini memiliki efek yang lebih tahan dan lebih berbahaya pada sistem saraf pusat. Karakteristik ini menjadikannya obat dengan potensi penyalahgunaan yang tinggi.
Saat pemakai mengalami perasaan ‘high’, perasaannya akan memburuk dan merasa cemas, gelisah, nyeri pada otot dan sulit tidur. Untuk menghilangkan ini, mereka akan menggunakan narkotika lagi. Efek ini sejalan dengan pernyataan AKBP Pratomo Widodo yang mengatakan Coki sudah pernah berhenti mengonsumsi tetapi tubuhnya ingin coba lagi.
Efek samping jangka panjang
Mengutip artikel yang terbit di jurnal terbitan National Library of Medicine, efek akut amphetamine yang ditimbulkan pada pemakainya berupa gangguan sistem simpatetik saraf otonom seperti hipertensi, hipertermia, detak jantung cepat, pernapasan yang cepat, dan vasokonstriksi (pengecilan lumen pembuluh darah). Selain itu, pemakainya pun akan mengalami kecemasan, mudah marah, insomnia, dan kebingungan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada metamphetamine, dilansir Institut Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) Amerika Serikat, risiko penyakit menular seperti HIV dan hepatitis B dan C rentan tertular pada pemakai. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat tertinggal pada peralatan obat.
Penggunaan metamphetamine juga dapat mengubah penilaian dan pengambilan keputusan yang mengarah pada perilaku berisiko, serta meningkatkan risiko infeksi.
Dalam studi terbitan American Journal of Psychiatry, orang yang menggunakan metamphetamine dalam jangka panjang juga akan mengalami perubahan yang signifikan pada area otak yang terlibat dengan emosi dan memori. Ini menjelaskan banyak masalah emosional dan kognitif yang terlihat pada mereka yang menggunakan metamphetamine.