Bisakah Luka Benturan Sebabkan Kanker seperti Kasus Anak Korban Bully di Bekasi?

1 November 2023 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi amputasi. Foto: Dok. Halodoc
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi amputasi. Foto: Dok. Halodoc
ADVERTISEMENT
Seorang siswa SD 09 Jatimulya, Bekasi, bernama Fatir Arya Adinata (12), harus diamputasi kakinya akibat dibully temannya saat masih duduk di kelas 6 SD pada Februari 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Malapetaka itu berawal ketika Fatir disleding dan diejek oleh 5 orang temannya. Akibat sledingan tersebut, kakinya memar meski masih bisa kembali beraktivitas. Tiga hari kemudian, Fatir mengaku merasakan sakit di bagian kaki saat dia berjalan. Rasa sakit ini diduga akibat trauma sledingan yang masih berlanjut.
Proses perawatan kaki Fatir cukup panjang. Ibu Fatir, Diana Novita, mengatakan sempat membawa anaknya ke klinik untuk pemeriksaan hingga akhirnya dirawat di RS Kanker Dharmais Jakarta.
"Awalnya berobat ke klinik terdekat BPJS dan pereda nyeri dulu, beberapa hari kemudian tidak kunjung sembuh. dirontgen dan dirujuk ke proses MRI RS lengkap ya, dan MRI didiagnosis infeksi dalam," ungkap Diana.
Pada Agustus 2023, keluar hasil bahwa kaki kiri Fatir harus diamputasi. Operasi tersebut merupakan jalan terakhir yang diambil karena kondisi Fatir yang menurun. Diana menjelaskan anaknya harus operasi amputasi usai didiagnosis kanker tulang akibat pernah mengalami benturan keras.
ADVERTISEMENT

Lantas, bisakah trauma benturan bisa sebabkan kanker tulang?

Menurut dr. Patar Parmonangan Oppusunggu, Sp.OT (K)., Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Pediatric Orthopaedic di Eka Hospital BSD, Tangerang, trauma akibat benturan memang bisa menjadi faktor pencetus penyebab timbulnya tumor tulang, meski belum ada penelitian yang menyatakan seberapa besar kontribusinya.
Ilustrasi kanker tulang pada anak. Foto: Shutterstock
Yang pasti, butuh waktu cukup lama dari kejadian trauma sampai akhirnya menyebabkan kanker. dr. Patar bilang, anak-anak berisiko lebih tinggi terkena kanker tulang karena sel-sel tulang mereka masih sangat aktif dalam pertumbuhan.
“Seperti saya bilang bahwa trauma bisa saja dianggap berkaitan dengan timbulnya kanker tulang. Namun banyak penelitian tidak menemukan bukti langsung trauma menyebabkan kanker tulang,” papar dr. Patar saat dihubungi kumparanSAINS, Rabu (1/11).
ADVERTISEMENT
“Infeksi juga bisa menjadi penyebab beberapa jenis kanker, misal kanker payudara, namun untuk kasus kanker tulang tidak ada bukti infeksi bisa menyebabkan kanker tulang.”
Dilansir Siloam Hospital, kanker tulang sendiri adalah penyakit serius yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan sel tidak normal atau tumor pada tulang. Kanker tulang sering kali terjadi pada tulang panggul, tungkai, dan lengan. Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan kanker tulang juga dapat terjadi pada bagian tulang lainnya.
Gejala kanker tulang biasanya diawali dengan rasa nyeri dan membengkak pada tulang yang tumbuh sel kanker. Di samping itu, ada beberapa gejala lain yang juga biasanya dialami pasien, berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT
dr. Patar menyarankan, jika anak mengalami jatuh atau benturan cukup keras pada salah satu tubuh, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada gangguan/kerusakan pada sistem muskuloskeletal. Tindakan ini juga bisa meminimalisir anak dari cedera lebih lanjut.