Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BMKG: Jabodetabek Hujan Lebat Sore - Malam Beberapa Hari ke Depan
4 Oktober 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wilayah Jabodetabek meliputi Jakarta dan sekitarnya diterpa hujan badai pada sore hari, Selasa (10/9). Beberapa tempat dilaporkan disertai petir yang intensif.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ) mengatakan bahwa hujan badai di sore hingga malam hari di sekitar Jabodetabek akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Ida Pramuwardani, Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG mengatakan bahwa cakupan gangguan cuaca kali ini cukup luas. Ada beberapa faktor yang menimbulkan pembentukan awan hingga terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini.
“Pertama adalah aktifnya MJO (Madden Julian Oscillation) di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera yang disertai dengan index dipole mode (IOD) yang cukup signifikan.”
Dilansir dari laman BMKG, MJO adalah aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Pembentuk awan hujan
Ida mengungkapkan, faktor ini membuat munculnya awan-awan hujan disertai suplai uap air dari Samudera Hindia yang cukup intensif, khususnya di wilayah di sekitar Sumatera bagian selatan dan Jawa bagian barat,
ADVERTISEMENT
“Kedua adalah sedang aktifnya gelombang ekuator Rossby di hampir seluruh wilayah Jawa-Bali hingga Nusa Tenggara. Kedua fenomena ini ditenggarai dapat meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat pada sore-malam hari untuk wilayah jabodetabek dan sekitarnya hingga beberapa hari ke depan.”
Dilansir laman National Oceanic and Atmospheric Administration, Gelombang Ekuator Rossby adalah perputaran gelombang di atmosfer dan di laut yang terbentuk akibat rotasi Bumi. Perputaran gelombang ini menciptakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca lokal hingga iklim di seluruh penjuru bumi, dengan dampak paling besar terasa di titik khatulistiwa/ekuator.