Dikira Hilang, Tubuh Harimau Tasmania Terakhir Ditemukan di Lemari Museum

7 Desember 2022 11:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bulu harimau Tasmania yang dikira hilang dan ditemukan di lemari museum.  Foto: Tasmanian Museum & Art Gallery (TMAG)
zoom-in-whitePerbesar
Bulu harimau Tasmania yang dikira hilang dan ditemukan di lemari museum. Foto: Tasmanian Museum & Art Gallery (TMAG)
ADVERTISEMENT
Tubuh harimau Tasmania terakhir yang sempat dikira hilang ternyata ditemukan di lemari di Tasmanian Museum & Art Gallery. Sisa-sisa tubuh Tasmania termasuk kulit dan kerangka yang diawetkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Punya warna belang seperti harimau dan tubuh mirip anjing, harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) sebenarnya adalah marsupial terbesar. Mamalia berkantung ini pernah ditemukan di seluruh Australia. Namun pada abad ke-20, jumlahnya terus berkurang dan semakin langka. Populasi terakhir harimau terkonsentrasi di Tasmania.
Harimau Tasmania terakhir berjenis kelamin betina ini ditangkap secara ilegal oleh seorang pemburu bernama Elias Churchill pada Mei 1939. Dia kemudian dijual ke Kebun Binatang Beaumaris yang sekarang telah ditutup. Tak lama setelah dikirim ke kebun binatang, hewan malang tersebut mati.
Pada saat itu, tak ada yang menyadari bahwa itu adalah harimau Tasmania terakhir yang menghiasi kebun binatang, sehingga bangkainya tidak dilabeli secara khusus. Sebab, menurut catatan sejarah, masih ada orang yang berburu harimau Tasmania liar setelah tahun 1936.
ADVERTISEMENT
Nah, bangkai harimau Tasmania yang mati di kebun binatang tersebut kemudian diawetkan dan pernah dijadikan sebagai bahan pendidikan bagi siswa-siswi di Australia, dibawa ke setiap sekolah guna mempelajari dan mengenal anatomi hewan yang sudah punah tersebut.
Tengkorak harimau Tasmania yang mati di Kebun Binatang Beaumaris Hobart pada tahun 1936. Foto: Tasmanian Museum & Art Gallery (TMAG)
Bagian kulit spesimen yang masih menampilkan bulu lebat membuat anak-anak yang melihatnya diperbolehkan untuk menyentuh dan mengusapnya. Pada saat itu, tidak ada yang menyadari bahwa apa yang mereka pegang adalah satu-satunya bukti fisik dari harimau Tasmania yang telah punah.
Pada 1980-an, kerangka Tasmania tak lagi dipamerkan ke setiap sekolah. Muminya disimpan di lemari Museum dan segera dilupakan. Kini, para peneliti telah menemukan sisa-sisa harimau Tasmania terakhir itu, setelah sebelumnya dikira hilang.
"Selama bertahun-tahun, banyak kurator museum dan peneliti mencari sisa-sisanya tanpa hasil, karena tidak ada bahan harimau Tasmania yang berasal dari tahun 1936 yang tercatat dalam koleksi zoologi, sehingga diasumsikan tubuhnya telah dibuang," kata Robert Paddle, seorang psikolog dari Australian Catholic University.
ADVERTISEMENT
Kerangka harimau Tasmania ditemukan ketika Paddle dan Kathryn Medlock, kurator kehormatan di Tasmanian Museum & Art Gallery (TMAG) menemukan laporan yang tidak dipublikasikan. Itu ditulis dalam log 1936/1937 oleh ahli kulit binatang museum. Dalam log ditulis bahwa harimau Tasmania yang mati pada 1936 adalah individu terakhir yang diketahui hidup dari jenisnya dan telah diberikan kepada TMAG.
Di sinilah bangkai harimau Tasmania ditemukan di sebuah lemari Museum, tepatnya di bagian museum education. Peddle dan Medlock berharap penemuan ini bisa mengakhiri mitos seputar harimau Tasmania terakhir.

Rumor salah soal harimau Tasmania terakhir

Ya, desas-desus seputar harimau Tasmania terakhir memang sempat santer dibicarakan di kalangan para ilmuwan. Awalnya, ada rumor yang menyatakan bahwa harimau Tasmania terakhir adalah berjenis kelamin jantan. Bahkan pernyataan ini juga ditemukan di web resmi National Museum of Australia dan National Film and Sound Archive.
ADVERTISEMENT
Kedua situs ini menyebut bahwa harimau Tasmania terakhir di penangkaran adalah berjenis kelamin jantan bernama Benjamin. Namun, pernyataan ini dibantah oleh Puddle. Dia mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa apa yang disampaikan National Museum of Australia dan National Film and Sound Archive tidak benar.
Ia menjelaskan, memang benar ada harimau Tasmania jantan yang ditempatkan di Kebun Binatang Beaumaris pada 1935, tapi namanya bukan Benjamin dan dia bukan harimau Tasmania terakhir. Rumor ini pertama kali dibuat pada 1960-an oleh seseorang tak dikenal, dan bahkan orang anonim ini tidak bekerja di kebun binatang.
Harimau Tasmania jantan di Beaumaris bukan yang terakhir ditangkap, tapi dia adalah yang terakhir diabadikan lewat rekaman video. Video hitam-putih berdurasi 21 detik dari harimau jantan diambil pada 1935 untuk sebuah film dokumenter. Videonya bisa dilihat di YouTube.
ADVERTISEMENT
Dalam video terlihat bagaimana harimau Tasmania jantan mondar-mandir di sebuah kandang di kebun binatang, sementara pengunjung tampak mengguncangkan kandangnya. Di video juga terdengar narator berkata: “ini adalah satu-satunya yang ditawan di dunia”.
Sementara harimau Tasmania betina yang ditangkap oleh Churchill bergabung dengan kebun binatang tak lama setelah video itu dibuat. Dan menurut catatan museum, si betina bertahan lebih lama ketimbang si jantan.
Artinya meski kemungkinan ada harimau Tasmania yang tersisa di alam liar pada saat itu, tapi harimau Tasmania terakhir yang hidup di penangkaran adalah si betina yang saat ini tubuhnya ada di museum. Bukan harimau jantan yang ada di dalam video 21 detik.
Harimau Tasmania sendiri punah karena berbagai faktor. Selain karena penyakit dan hilangnya habitat, perburuan dianggap berkontribusi besar pada kepunahan mereka.
ADVERTISEMENT