Enaknya Sambungin Asuransi ke Telemedisin, Berobat Lebih Mudah dan Hemat

20 Desember 2023 14:02 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan sedang mengalami stres. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan sedang mengalami stres. Foto: Shutterstock
Mari kita bersepakat, tak ada yang lebih berharga daripada hidup sehat. Namun, percaya atau tidak, para pekerja usia produktif di kota-kota besar saat ini, termasuk Gen Z, milenial, dan Gen X, rentan terkena penyakit.
Ada banyak faktor kenapa orang dewasa muda sekarang rentan terkena penyakit, salah satunya terkait dengan gaya hidup. Tuntutan kerja yang tinggi ditambah kurangnya waktu istirahat membuat mereka yang memasuki usia produktif rentan mengalami stres.
Sebuah penelitian dari University of Southern California (USC) yang diterbitkan di jurnal PNAS menyimpulkan bahwa stres dapat mempercepat penuaan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit mulai dari flu hingga penyakit serius seperti jantung, stroke, dan kanker.
Menurut peneliti University of Southern California (USC), Erick Klopack, meskipun penuaan alami turut menurunkan daya tahan tubuh seiring bertambahnya usia, stres juga memainkan peran kunci dalam mempercepat penuaan kekebalan tubuh pada orang dewasa. Ini ditambah dengan faktor gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, konsumsi alkohol, merokok, serta polusi udara dari aktivitas di luar ruangan juga dapat meningkatkan potensi terserang penyakit pada orang dewasa muda.
Selain itu, kurang gerak dan olahraga juga masih menjadi masalah nyata di kalangan usia produktif. Alih-alih berolahraga, banyak orang memilih healing dengan cara seharian menonton film atau pergi ke mal untuk kuliner. Jarang olahraga, ditambah konsumsi fast food dan gorengan berlebihan, bisa memicu obesitas. Padahal mereka juga tahu, kondisi ini merupakan penyebab utama penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Semua gaya hidup yang tidak sehat ini, memuncak saat sakit melanda. Tak sedikit orang yang tidak bisa pergi ke rumah sakit atau klinik karena aktivitas yang terlalu sibuk atau minimnya waktu luang.
Kalau sudah begini, solusi terbaik adalah mulai mengubah hidupmu menjadi lebih sehat, serta mendapatkan layanan kesehatan yang lebih mudah, bisa diakses kapanpun dan di mana pun. Untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut, telemedisin adalah jawabannya.

Konsultasi gratis semudah sambungin asuransi ke telemedisin

Berkat kemajuan teknologi, saat ini masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan secara jarak jauh via smartphone. Telemedisin bisa diakses lewat aplikasi layanan kesehatan digital, di mana nantinya konsultasi dilakukan semudah chat bersama dokter umum atau dokter spesialis, lalu mendapatkan diagnosis dan obat, serta pencegahan penyakit lebih lanjut.
Melalui telemedisin, seseorang tidak perlu lagi datang ke rumah sakit atau klinik, antre untuk mendapat perawatan dokter sehingga bisa memangkas dan menghemat waktu lebih efisien. Kamu juga enggak perlu antre di apotek karena obat dikirim langsung oleh kurir atau ekspedisi ke rumah tujuan. Jadi, pesan obat lebih seamless (cepat) dan praktis.
Ilustrasi telemedicine gratis. Foto: Shutter Stock
Saat ini layanan telemedisin sudah bisa terhubung dengan asuransi sehingga biaya konsultasi dan pengobatan bisa dilakukan secara gratis alias 0 rupiah. Integrasi asuransi dengan telemedisin ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan industri layanan kesehatan karena bisa mengoptimalkan layanan telemedisin tanpa perlu transaksi tunai (cashless).
Selain itu, jika di rumah sakit atau klinik penggunaan asuransi sering dihadapkan pada ribetnya proses administrasi yang memakan waktu berjam-jam. Melalui telemedisin biaya konsultasi dan obat akan secara otomatis memotong benefit rawat jalan.
Buat pemegang polis asuransi, telemedisin dapat memberikan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan dengan lebih efektif dan efisien, memangkas beban administrasi, dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih terjangkau secara finansial.
Berdasarkan data Halodoc, penggunaan telemedisin 2,3 kali lebih hemat biaya dan waktu untuk dimanfaatkan pengguna asuransi dibandingkan berobat secara offline.

Testimoni pakai asuransi di telemedisin

Manfaat dari integrasi asuransi ke Halodoc ini telah dirasakan oleh seorang karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta bernama Bianda Ludwianto. Kepada kumparan, pria berusia 31 tahun ini mengaku beberapa kali pernah memanfaatkan asuransi yang diberikan kantornya untuk berkonsultasi di Halodoc.
Kebetulan asuransi yang Bianda punya bisa terintegrasi dengan Halodoc. Saat mengalami sakit ringan seperti pusing, demam, dan batuk, Bianda pernah mencoba untuk berkonsultasi di Halodoc dengan memanfaatkan benefit asuransinya.
“Jadi waktu itu gue beberapa kali lagi pusing dan demam, gue langsung buka aplikasi Halodoc yang sebelumnya sudah diintegrasikan sama asuransi. Gue pilih benefit asuransi, jadi biaya konsultasi itu free, gue lalu chat sama dokternya. Setelah konsultasi, obat maupun vitamin yang diresepkan dari dokter juga ditanggung oleh asuransi. Jadi biaya konsultasi dan obat otomatis akan tereduksi dari saldo sesuai limit polis masing-masing individu,” ujar Bianda.
Dari testimoni ini, ada banyak manfaat yang Bianda rasakan. Dia bilang, telemedisin membuat berobat lebih simpel karena konsultasi bersama dokter bisa dilakukan lewat chat dengan hanya menyebutkan gejala yang dirasakan, terutama ketika mengalami sakit ringan. Obat dan vitamin yang diperlukan juga sudah ditanggung oleh asuransi dan langsung dikirim ke rumah. Berobat dengan telemedisin juga disebut bisa memangkas waktu daripada harus pergi ke klinik atau rumah sakit.
“Telemedisin ini lebih simpel, gue juga enggak harus datang ke rumah sakit atau klinik. Kemudian sangat membantu banget karena kita punya asuransi jadi kepake. Kalau di kantor sebelumnya, karena asuransi belum konek ke telemedisin, itu jarang gue pakai karena malas aja datang ke klinik atau RS untuk klaim vitamin atau obat, karena gak urgent-urgent banget, (penyakitnya) gak darurat. Jadi, Halodoc sangat bantu buat (konsultasi) penyakit ringan, kayak batuk, pusing, atau demam,” katanya.
Ilustrasi aplikasi Halodoc. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Halodoc sendiri merupakan ekosistem layanan kesehatan digital yang telah mengintegrasikan layanannya dengan asuransi. Tercatat, sudah lebih dari 30 leading provider asuransi yang bekerja sama dengan Halodoc. Selain itu, Halodoc juga berhasil menempati peringkat 1 kategori Third Party Administrator pada Digital Financial Award 2023 Media Asuransi.
"Di Halodoc, kami berkomitmen untuk menyediakan akses yang lebih mudah kepada layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu kemudahan yang dapat dirasakan pengguna Halodoc adalah pengalaman seamless dalam berkonsultasi dan mendapatkan obat maupun vitamin yang dibutuhkan, semuanya dapat dibayarkan secara cashless dan bahkan gratis apabila ditanggung asuransi. Integrasi asuransi dengan platform Halodoc diharapkan dapat menghilangkan hambatan dalam mendapatkan perawatan kesehatan,” ujar Ridzky Novasandro, VP Product & Brand Marketing Halodoc.
“Dengan jaminan biaya yang disediakan oleh asuransi dan pengalaman berobat yang mulus di Halodoc, kami yakin bahwa ini akan menjadi solusi yang optimal untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan masyarakat.", imbuh Ridzky.
Manfaat menghubungkan asuransi ke Halodoc ini tidak hanya bisa dirasakan oleh pekerja saja. Bagi perusahaan, integrasi ini bermanfaat untuk memastikan karyawan dapat dengan cepat mendapatkan tindakan ketika sakit sehingga tidak mengganggu produktivitas kerja berkepanjangan.
Hal ini diakui oleh Anggraeni Susilawati, tim HRD di salah satu perusahaan media di Jakarta. Wanita yang akrab disapa Anggie ini mengatakan bahwa dengan adanya telemedisin yang sudah terintegrasi ke asuransi, secara individu dia merasa sangat terbantu karena konsultasi dengan dokter bisa lebih cepat dan mudah, biaya konsul dan obat gratis, serta tidak perlu datang ke rumah sakit.
Sebagai tim HRD yang salah satu kerjanya mengurus asuransi para karyawan, Anggie mengaku selalu mencari asuransi yang sudah terintegrasi ke telemedisin agar memudahkan karyawan dalam berobat sehingga asuransi bisa dimanfaatkan lebih baik.
“Aku sebagai HRD, pada saat melakukan bidding asuransi selalu mencari asuransi yang sudah bisa terintegrasi ke telemedisin, biar memudahkan karyawan dalam berobat, dan tentunya untuk penggunaan klaim asuransi karyawan jadinya bisa lebih kecil karena untuk biaya konsultasi di telemedisin harganya lebih murah jika dibandingkan dengan konsultasi langsung ke dokter di rumah sakit,” papar Anggie.
Oleh karena itu, Anggie selalu mendorong para karyawan untuk mengintegrasikan asuransi ke telemedisin agar mereka bisa melakukan konsultasi ke dokter dengan mudah tanpa mengeluarkan biaya dan obat karena langsung memotong benefit asuransi.
Bagaimana pun, menggabungkan layanan kesehatan digital dan perlindungan asuransi ini bisa menciptakan solusi komprehensif bagi kesehatan masyarakat, termasuk karyawan dan perusahaan.
So, mari hidup sehat dengan mengubah gaya hidup dan segera konsultasi ke dokter jika sakit melanda. Caranya dengan mengintegrasikan Halodoc dengan asuransi biar konsultasi dan obat 0 rupiah.
Cara menghubungkan asuransi di Halodoc. Foto: Dok. Halodoc

Cara menghubungkan asuransi di Halodoc

Nah, untuk menghubungkan asuransi kesehatan di aplikasi Halodoc, cukup dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Jika seluruh tahapan sudah dilakukan, maka kini akun Halodoc dan asuransi kesehatanmu sudah berhasil terhubung. Kalau kamu mengalami kendala untuk menyambungkan asuransi dengan Halodoc, kamu bisa chat dengan virtual asisten Halodoc, Heidy, melalui WhatsApp 082368285000, atau hotline 02139506663, dan email di [email protected]. Nantinya, Heidy bakal membantu menyambungkan asuransimu dengan Halodoc.
Perlu diingat, manfaat yang dapat digunakan tetap mengacu atau berdasarkan dengan syarat dan ketentuan dari masing-masing polis asuransi. Jadi kamu juga perlu cek manfaat apa saja yang kamu dapatkan dari asuransi yang kamu pegang.