Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hati-hati, Hiu Jenis Ini Tak Bisa Bedakan Manusia dengan Mangsanya
1 November 2021 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dalam film Hollywood, hiu putih kerap digambarkan sebagai predator yang sering menyerang dan memangsa manusia yang sedang berselancar atau berenang. Namun, ilmuwan berhipotesis bahwa hewan tersebut tampaknya hanya salah mengira manusia sebagai makanannya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan tersebut disampaikan oleh tim peneliti Australia dalam sebuah artikel di Journal of Royal Society Interface pada Selasa (26/10). Para peneliti menemukan, hiu putih terkadang menyerang manusia karena mereka salah mengidentifikasi peselancar dan orang yang berenang sebagai anjing laut dan singa laut.
"Hiu putih sering digambarkan sebagai 'pembunuh yang tidak berakal' dan 'menyukai daging manusia,' namun, hal ini tampaknya tidak terjadi, kami hanya terlihat seperti makanan mereka," kata penulis utama studi Laura Ryan, seorang ahli saraf dan peneliti di Macquarie University di Australia, kepada Live Science.
Studi ini dilaporkan sebagai penelitian pertama yang membuktikan bahwa serangan hiu putih ke manusia hanyalah kesalahan identifikasi mangsa semata.
Untuk mencapai hipotesis tersebut, sekelompok ilmuwan membandingkan video bawah air dari pelampung persegi panjang, anjing laut, orang-orang yang berenang dengan gaya berbeda dan orang-orang yang mendayung di papan selancar berbagai ukuran di akuarium besar Kebun Binatang Taronga di New South Wales, Australia.
ADVERTISEMENT
Video-video ini kemudian diberi filter “penglihatan hiu” dari data ilmu saraf hiu untuk menampilkan bagaimana ia memersepsikan objek-objek tersebut. Para peneliti juga menggunakan program pemodelan untuk menyimulasikan cara hiu putih remaja akan memproses gerakan dan bentuk objek yang berbeda.
Mereka mengatakan penglihatan utama hiu putih adalah bentuk siluet. Oleh karena itu, manusia akan terlihat seperti anjing laut dan singa laut terlepas dari warna pada papan dan pakaian selam yang dikenakan.
Peneliti juga menemukan bahwa papan selancar dengan ukuran yang lebih kecil lebih sulit dibedakan dari anjing laut dan singa laut. Papan selancar kecil mungkin akan membuat manusia lebih mirip dengan mangsa hiu putih ketimbang papan panjang.
Ryan dan rekan perisetnya percaya temuan ini menjelaskan mengapa hiu tertentu, seperti hiu putih, hiu banteng atau hiu harimau dapat menggigit manusia. Mereka berharap bahwa temuannya akan membantu mengembangkan perangkat guna melindungi peselancar dan perenang dari serangan hiu.
ADVERTISEMENT
“Memahami mengapa gigitan hiu terjadi dapat membantu kami menemukan cara untuk mencegahnya, sekaligus menjaga manusia dan hiu lebih aman,” kata Ryan.
Meski demikian, studi yang dilakukan oleh peneliti terbatas pada variabel hiu putih remaja. Ryan mengatakan bahwa hiu putih besar dewasa juga terkadang menggigit manusia dan ketika mereka lebih tua mereka mungkin membuat lebih sedikit kesalahan. Dengan kata lain, tidak semua gigitan selalu disebabkan karena hiu tak mampu membedakan mangsa dengan manusia.
Serangan hiu mungkin menakutkan dan berbahaya, tetapi sebenarnya sangat jarang terjadi.
Pada 2020, ada 57 kasus serangan hiu yang dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut International Shark Attack File dari Universitas Florida. Dari jumlah tersebut, hanya 10 yang berakibat fatal.
ADVERTISEMENT
Rata-rata serangan hiu dari tahun 2015 hingga 2019 adalah 80 insiden per tahun, menurut laporan Pop Science.
Hingga saat ini, tidak jelas mengapa serangan hiu menimbulkan kekhawatiran publik dan menyebabkan manusia memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi populasi hiu, yang juga memiliki efek berbahaya pada kehidupan laut lainnya, menurut Ryan.