Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Cumi-cumi Vampir Penghuni Laut Dalam
8 Maret 2023 8:26 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa 95% laut di Bumi belum terjamah manusia? Artinya, masih banyak misteri yang belum terungkap dari Bumi kita. Seperti spesies baru cumi-cumi vampir ini yang berhasil ditangkap oleh para ilmuwan di China.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan di China berhasil menangkap cumi-cumi vampir aneh di kedalaman sekitar 792 - 1.000 meter di bawah permukaan laut selama ekspedisi Natural Science Foundation of China di barat Laut China Selatan pada 2016 lalu. Mereka kemudian melakukan studi pada spesimen ini, mengambil beberapa foto cumi-cumi vampir tersebut.
Hasil yang diterbitkan di bioRxiv dan belum ditinjau rekan sejawat serta ilmuwan lain menyebut bahwa cumi-cumi vampir yang ditemukan pada 2016 lalu adalah spesies baru . Meski sejumlah ilmuwan skeptis akan temuan ini.
Cumi-cumi vampir adalah makhluk laut dalam yang bisa ditemukan di seluruh dunia di daerah beriklim sedang hingga tropis di Samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia. Karena hidup di dasar laut yang sangat dalam, mereka jarang terlihat manusia.
Hewan yang sulit ditangkap ini menyukai habitat gelap dan dingin, biasanya berkeliaran di kedalaman 600 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut. Selain gelap dan dingin, habitat cumi-cumi vampir juga rendah oksigen. Meski hidup lingkungan ekstrem, mereka dapat beradaptasi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Cumi-cumi vampir bisa tumbuh dengan panjang mencapai 30 centimeter. Mereka pertama kali dideskripsikan pada 1903 sebagai spesies tunggal yang disebut Vampyroteuthis infernalis, yang dalam bahasa latin berarti “cumi-cumi vampir dari neraka”.
Bruce Robinson, ilmuwan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute, mengatakan walau beberapa cumi-cumi vampir terlihat berbeda, tapi hanya satu spesies yang diketahui saat ini. Cumi-cumi vampir di lepas pantai California, misalnya, cenderung memiliki warna karat kemerahan, sementara yang diamati di benua lain berwarna hitam.
Di sisi lain, para peneliti di China yakin bahwa cumi-cumi vampir yang mereka temukan adalah spesies berbeda. Mereka mengatakan, perbedaan morfologis antara spesimen dari Teluk Guinea, Afrika, dan California memungkinkan adanya spesies lain cumi-cumi vampir.
Mereka juga mengeklaim punya data sangat mendukung tentang keberadaan dua spesies ini, berdasarkan spesimen yang ditemukan di Laut China Selatan. Cumi-cumi vampir spesies baru yang diberi nama Vampyroteuthis southchinaseais disebut berbeda karena memiliki tubuh dan karakteristik genetik yang berbeda dengan V. infernalis, termasuk bentuk paruh bawah dan posisi photophores (organ penghasil cahaya).
ADVERTISEMENT
Photophores ditemukan di seluruh tubuh cumi-cumi vampir, memberi hewan ini kemampuan untuk menghasilkan cahaya di dalam kegelapan. Cahaya ini membantu mereka mengalihkan perhatian pemangsa atau bahkan menarik mangsa.
Selain itu, V. southchinaseais juga punya sepasang photophores yang terletak di antara sirip dan ekor, dengan paruh bawah yang menampilkan sayap lebar dan panjang. Sementara V. infernalis tidak memiliki ekor, serta punya fotofor di dekat sirip dan paruh bawah dengan sayap lebar dan pendek.
“Penemuan ini menimbulkan pertanyaan menarik untuk pekerjaan di masa depan tentang peran ekologis spesies baru Vampyroteuthis di ekosistem laut dalam,” kata Dajun Qiu, penulis makalah bioRxiv dari South China Sea Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences sebagaimana dikutip Newsweek.
ADVERTISEMENT