Kamu Bisa Tahu Seorang Psikopat dengan Perhatikan Gerakan Kepala

14 Mei 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gagal wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gagal wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Studi baru berhasil mengungkap sisi lain dari psikopat. Seseorang dengan tingkat psikopat tinggi ternyata lebih sedikit menggerakkan kepala ketika berbicara ketimbang mereka yang memiliki tingkat psikopat lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Menurut studi yang terbit di jurnal Personality and Individual Differences, pola komunikasi nonverbal ini sebelumnya telah diidentifikasi pada psikopat pria, dan temuan mereka menunjukkan bahwa kecenderungan yang sama juga berlaku pada perempuan.
Psikopat adalah gangguan kepribadian. Mereka dengan kepribadian psikopat biasanya memiliki sikap tidak berperasaan, tidak pernah merasa bersalah, dan perilaku disfungsional seperti sering bohong dan manipulatif patologis. Impulsif dan tidak bertanggung jawab juga sering ditunjukkan oleh seorang psikopat. Namun, untuk mengenali seorang psikopat tidaklah mudah karena kemampuan mereka dalam menyembunyikan karakteristik antisosialnya.
Penelitian sebelumnya berhasil mengidentifikasi sejumlah tanda mengejutkan dalam bahasa tubuh psikopat. Pria dengan tingkat psikopat tinggi, misalnya, cenderung menggunakan lebih banyak gerakan tangan dibanding pria dengan skor psikopat lebih rendah. Mereka dengan psikopat tinggi juga lebih sering berkedip dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Berkurangnya gerakan kepala selama berbicara juga telah diidentifikasi sebagai salah satu dampak potensial bagi pria psikopat. Namun, sangat sedikit penelitian yang sama dilakukan pada wanita.
Film IT: Chapter Two. Foto: Dok. Warner Bros
Untuk mengisi kekosongan ini, para peneliti dalam studi terbaru melakukan sebuah penelitian dengan merekam wawancara klinis 213 wanita yang dipenjara, di mana mereka memberikan kuesioner psikopati untuk menilai sejauh mana setiap peserta memenuhi kriteria diagnosis ini.
Algoritma deteksi otomatis kemudian digunakan untuk memantau pergerakan kepala setiap wanita di setiap frame video. Secara keseluruhan, peneliti menemukan fakta bahwa wanita dengan skor psikopati tinggi cenderung menggerakkan kepala lebih sedikit ketimbang mereka dengan skor psikopati lebih rendah.
Rata-rata, peserta menghabiskan 40 persen wawancara dengan kepala berada dalam rentang gerakan moderat. Namun wanita psikopat menjaga kepala mereka dalam rentang gerakan minimal.
ADVERTISEMENT
Menghabiskan waktu lebih banyak dengan kepala dalam rentang gerakan minimal berkorelasi positif dengan skor psikopat. Artinya, wanita psikopat jauh lebih sedikit menggerakkan kepala ketimbang wanita dengan psikopat rendah.
Berdasarkan pengamatan ini, peneliti menyimpulkan bahwa hasil mereka membantu mengidentifikasi pola unik karakteristik dinamika kepala pada wanita dengan skor psikopat tinggi, khususnya menunjukkan posisi kepala yang lebih stasioner selama pelaksanaan wawancara klinis.
Mengingat sulitnya mengenali psikopat dengan mengidentifikasi perilaku, peneliti mengatakan bahwa memperlihatkan isyarat nonverbal menjadi sangat penting ketika mempelajari perilaku psikopat.