Kasus Langka, Penis Seorang Pria Berubah Jadi Tulang

24 Desember 2024 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinar-X menunjukkan "kalsifikasi luas seperti plak" di sepanjang penis seorang pria.  Foto: Urology Case Reports/Georges El Hasbani
zoom-in-whitePerbesar
Sinar-X menunjukkan "kalsifikasi luas seperti plak" di sepanjang penis seorang pria. Foto: Urology Case Reports/Georges El Hasbani
ADVERTISEMENT
Kasus langka dialami oleh seorang pria berusia 60-an tahun. Dia didiagnosis dengan kelainan langka di mana penisnya berubah menjadi tulang.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan dalam jurnal Urology Case Reports, pria tersebut awalnya pergi ke ruang gawat darurat (UGD) dengan keluhan nyeri lutut setelah jatuh dan bokongnya membentur lantai. Selama pemeriksaan, dia juga mengeluh penisnya sakit. Dokter lantas mencari tahu penyebab nyeri yang dialami pasien.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, tidak ada pembengkakan prostat. Mereka juga tidak menemukan cairan aneh yang keluar di sekitar alat vital. Dokter lalu melakukan rontgen panggul untuk mencari adanya fraktur. Alih-alih fraktur, mereka justru menemukan pertumbuhan tulang di tempat yang tak terduga, yakni penis pria tersebut.
Dokter mendiagnosis pasien dengan osifikasi penis, kondisi langka ketika struktur tulang ekstraskeletal terbentuk di dalam penis karena akumulasi garam kalsium di jaringan lunak organ tersebut. Sayang, korban menolak pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Rasa sakit akibat pengerasan penis biasanya diatasi dengan obat-obatan topikal, suntikan, atau obat penghilang rasa sakit. Penyakit ini bisa diobati dengan terapi gelombang kejut, menggunakan denyut sonik atau gelombang suara untuk memecahkan penumpukan tulang.
Sejauh ini, kurang dari 40 kasus osifikasi penis telah didokumentasikan dalam literatur ilmiah. Meski kondisi ini jarang terjadi, pengerasan penis sering dikaitkan dengan penyakit Peyronie.
Gangguan ini bisa menyerang semua pria. Paling umum dialami oleh mereka yang berusia 40 hingga 70 tahun. Penyakit peyronie dapat menyebabkan peradangan pada jaringan ikat di penis, yang membuat penumpukan jaringan parut. Ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau ereksi yang menyakitkan, tergantung di mana jaringan parut terbentuk.
Saat osifikasi penis, alat vital mereka akan mengalami lengkungan yang parah atau lebih pendek dari biasanya saat ereksi. Dalam beberapa kasus, penis bahkan berubah bentuk seperti jam pasir.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus kali ini, dokter menduga penyakit Peyronie menjadi salah satu penyebab penis pria tersebut mengeras. Kendati ada faktor lain yang mungkin menyebabkan tulang aneh tumbuh pada penis pasien, seperti penyakit ginjal stadium akhir, kelainan metabolisme, trauma berulang pada penis, atau peradangan kronis.
Karena pasien meninggalkan rumah sakit tanpa persetujuan dokter, tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dilakukan sehingga pemicu penis pasien mengeras masih belum diketahui.