Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kepala Bocah di AS Ini Digerogoti Amoeba Pemakan Otak Usai Berenang di Danau
24 Oktober 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang anak laki-laki di Nevada dilaporkan tewas akibat infeksi amoeba pemakan otak langka (Naegleria fowleri). Bocah ini disebut usai berenang di Danau Mead, Arizona AS.
ADVERTISEMENT
Live Science melaporkan bahwa bocah ini berasal dari Clark County. Ia mengalami gejala sekitar seminggu setelah mengunjungi Lake Mead pada awal Oktober, menurut Southern Nevada Health District.
"Belasungkawa saya sampaikan kepada keluarga pemuda ini," kata Dr. Fermin Leguen, petugas kesehatan distrik tersebut dalam pernyataan, dilansir Live Science.
"Saya ingin meyakinkan publik bahwa jenis infeksi ini adalah kejadian yang sangat langka, saya tahu ini tidak membawa kenyamanan bagi keluarga dan teman-temannya saat ini."
Apa itu amoeba pemakan otak?
Penyakit ini memiliki istilah lainyakni meningoensefalitis amuba primer (PAM) dan umumnya hampir selalu berakibat fatal. Antara tahun 1962 dan 2021, 154 warga AS dilaporkan terkena infeksi amoeba ini dan hanya empat yang selamat.
ADVERTISEMENT
Orang yang terkena infeksi amoeba ini tak akan menularkan penyakitnya ke orang lain. Sebaliknya, orang menjadi terinfeksi ketika organisme mikroskopis ini masuk ke hidung mereka dan memasuki otak melalui saraf penciuman menurut CDC.
Gejala infeksi muncul antara satu dan 12 hari setelah terpapar, dan orang biasanya meninggal 1 hingga 18 hari setelah gejala dimulai.
Seseorang yang terkena infeksi amoeba pemakan otak ini menurut CDC akan mengalami infeksi antara lain:
Gejala lanjutan:
Meski berbahaya, namun kemungkinan seseorang menularkan infeksi ini sangatlah rendah. Orang-orang yang mengetahui adanya organisme ini harus tetap berhati-hati apalagi saat berenang di danau saat musim panas.
ADVERTISEMENT
"Orang harus selalu menganggap ada risiko infeksi setiap kali memasuki air tawar yang hangat," sebut CDC.