KIPI Vaksin IndoVac Ringan, Hanya Nyeri Lokal dan Pegal-pegal

27 Oktober 2022 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tim peneliti Bio Farma menegaskan bahwa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dirasakan para relawan penerima vaksin IndoVac, masuk dalam kategori ringan. IndoVac merupakan vaksin buatan Bio Farma untuk menekan kasus Covid-19.
ADVERTISEMENT
Bio Farma telah menyuntikkan vaksin IndoVac ke 4.050 relawan. Hasil efikasinya menunjukkan setara dengan vaksin Covid-19 merek lain yang memiliki efikasi di atas 80 persen.
IndoVac telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari BPOM pada 28 September 2022 sebagai vaksin premier penyakit Covid-19 pada remaja, atau 18 tahun ke atas.
Menurut Rini Mulia Sari, dr., M.Kes., salah seorang peneliti Bio Farma yang terlibat dalam pengembangan IndoVac, KIPI yang sejauh ini dirasakan "hanya nyeri lokal di tempat suntikkan, dan pegal-pegal."
Pengembangan vaksin IndoVac dimulai sejak April 2021 ketika Bio Farma menerima sampel vacine research seed dari Baylor College of Medicine di Houston, Amerika Serikat. Vaksin ini dikembangkan dengan metode protein rekombinan yang bukan berasal dari hewan (non-animal origin), di mana hal ini akan menguntungkan IndoVac sebagai vaksin yang halal dan suci.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan uji klinis di Indonesia, Bio Farma menggelontorkan Rp 300 miliar yang berasal dari dana internal perusahaan.
Rini menegaskan IndoVac bisa melawan virus corona varian Wuhan, Delta, dan baru-baru ini juga diuji ke varian Omicron, yang hasilnya menunjukkan tingkat kemanjuran yang baik.
Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma. Foto: Aditya Panji/kumparan
Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, pihaknya masih menunggu EUA dari BPOM agar IndoVac bisa menjadi vaksin booster untuk Covid-19 bagi remaja dan dewasa. EUA itu ditargetkan bisa diraih pada akhir Oktober 2022.
Pada 10 Oktober 2022, Bio Farma melanjutkan uji klinis IndoVac sebagai vaksin booster terhadap 300 relawan dewasa yang sebelumnya menerima Sinovac sebagai vaksin primer, dan 300 relawan dewasa yang menerima AstraZeneca sebagai vaksin primer.
ADVERTISEMENT
Bio Farma mengeklaim telah memproduksi 1,7 juta dosis IndoVac. Sebanyak 300 ribu dosis di antaranya siap untuk didistribusikan ke masyarakat secara gratis sebagai bagian dari program pemerintah dalam menangani Covid-19.
Kapasitas produksi IndoVac ditargetkan mencapai 120 juta dosis per tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. IndoVac rencananya akan diekspor ke negara Afrika seperti Nigeria, Zimbabwe, hingga Mozambik.