Kisah Tragis Mumi Bayi Bangsawan, Meninggal Gara-gara Kurang Sinar Matahari

30 Oktober 2022 13:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan mumi bayi yang meninggal karena kekurangan vitamin D.  Foto:  Frontiers in Medicine
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan mumi bayi yang meninggal karena kekurangan vitamin D. Foto: Frontiers in Medicine
ADVERTISEMENT
Autopsi virtual yang dilakukan oleh para peneliti terhadap mumi bayi bangsawan yang terkubur di dalam ruang bawah tanah di Austria mengungkapkan bahwa anak tersebut meninggal karena kekurangan sinar Matahari.
ADVERTISEMENT
Mumi bayi tersebut diyakini sebagai jasad Reichard Wilhelm, putra sulung dari Pangeran Starhemberg, anggota aristokrasi Austria. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan kelompok kecil yang mendapat keistimewaan atau kelas yang berkuasa.
Wilhelm hidup selama Renaisans antara abad ke-14 dan ke-17. Bocah laki-laki itu meninggal di usia 10 hingga 18 bulan. Terlepas dari statusnya yang istimewa, para peneliti di Jerman justru menemukan fakta bahwa Wilhelm mengalami kekurangan nutrisi ekstrem dan meninggal secara tragis akibat pneumonia.
Mumi bayi yang diduga meninggal akibat kekurangan sinar Matahari. Foto: Frontiers in Medicine
Hal ini diketahui saat para peneliti melakukan CT Scan dan penanggalan radiokarbon pada mumi tersebut, yang saat ditemukan ada dalam kondisi terbungkus mantel sutra dengan tangan kirinya menutupi perut.
Diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Medicine, hasil pemindaian menunjukkan malformasi pada tulang rusuk, yang menandakan bahwa anak itu mengalami malnutrisi. Dikenal sebagai rachitic rosary, malformasi terjadi ketika tulang rusuk kekurangan vitamin D. Jaringan lunak yang tersisa pada Wilhelm menunjukkan bahwa dia mengalami obesitas saat meninggal. Ini artinya, Wilhelm tidak kurang pasokan makanan, tapi kekurangan vitamin D.
ADVERTISEMENT
"Kombinasi obesitas bersama dengan kekurangan vitamin yang parah hanya dapat dijelaskan oleh status gizi yang umumnya 'baik' bersama dengan tidak adanya paparan sinar matahari," ujar Andreas Nerlich, penulis utama studi dan ahli patologi dari Academic Clinic Munich-Bogenhausen di Jerman sebagaimana dikutip Live Science.
Tangan kiri mumi bayi disimpan di perut. Foto: Frontiers in Medicine
Adapun mumi balita ditemukan terkubur di dalam peti mati kayu yang berdasarkan deformasi tengkorak ukuran peti terlalu kecil untuk menyimpan tubuh Wilhelm. Sementara ruang bawah tempat peti disimpan adalah ruangan khusus yang disediakan untuk menyimpan mayat keturunan Pangeran Starhemberg, khususnya putra sulung mereka yang menjadi pewaris takhta.
Lebih lanjut, penanggalan radiokarbon dari sampel kulit menunjukkan bahwa Wilhelm meninggal antara tahun 1550 dan 1635. Namun berdasarkan catatan bangunan, ruang bawah tanah mengalami renovasi sekitar tahun 1600. Jadi Wilhelm kemungkinan dimakamkan setelah bangunan itu direnovasi. Dia adalah orang termuda yang dimakamkan di ruang bawah tanah.
ADVERTISEMENT