Macan Kumbang dan Macan Tutul Terekam Jalan Bareng di Gunung Gede Pangrango

27 Mei 2024 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macan tutul jawa dengan tubuh berwarna cokelat tutul hitam dan warna hitam pekat, tertangkap kamera berjalan bersama, di TN Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, pada Mei 2024. Foto: Dok. BBTN Gunung Gede Pangrango via Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Macan tutul jawa dengan tubuh berwarna cokelat tutul hitam dan warna hitam pekat, tertangkap kamera berjalan bersama, di TN Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, pada Mei 2024. Foto: Dok. BBTN Gunung Gede Pangrango via Instagram
ADVERTISEMENT
Dua macan berbeda warna terekam kamera pemantau sedang berjalan bersama di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, sekitar bulan Mein 2024. Video mereka kemudian dipublikasi di akun Instagram BBTN Gunung Hede Pangrango (bbtn_gn_gedepangrango).
ADVERTISEMENT
Hewan itu adalah macan tutul jawa dengan nama latin Panthera pardus melas. Yang melintas pertama di rekaman video, adalah macan tutul dengan pola warna tubuh corak belang cokelat kehitaman yang tersusun secara acak. Macan yang melintas di belakangnya punya pola warna hitam, yang kemudian kita sebut dengan macan kumbang.

Beda Warna, Satu Spesies

Variasi warna hitam tersebut bukanlah subspesies, melainkan spesies yang sama. Macan kumbang di sini sama dengan macan tutul, hanya saja warna tubuhnya hitam. Warna hitam pada macan kumbang terjadi karena adanya gen untuk melanisme. Melanisme disebabkan oleh gen resesif pada macan tutul.
Jadi, seekor macan tutul betina dapat melahirkan dua ekor anak dengan dua warna yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Macan tutul jawa warna hitam sejatinya juga memiliki pola tubuh totol-totol, namun karena bulunya gelap, totol tersebut sulit untuk terlihat.
Secara umum ukuran tubuh macan jantan dewasa diukur dari moncong hingga ujung ekor, rata-rata memiliki panjang 215 cm, tinggi 60-65 cm, dan berat 52 kg. Sedangkan macan betina, punya panjang tubuh 185 cm, tinggi 60-65 cm, dan berat 39 kg.
Macan tutul jawa merupakan satwa yang dilindungi. Kucing besar ini masuk dalam Red List atau daftar merah IUCN dengan kategori Critically Endangered atau terancam punah serta termasuk dalam Appendix I CITES. Mereka hanya bisa ditemukan di hutan tropis Pulau Jawa, Pulau Kangean, Pulau Nusakambangan dan Pulau Sempu.
Menurut situs Institute Pertanian Bogor, di Provinsi Jawa Tengah, macan tutul Jawa sedang mengalami kehilangan, degradasi kualitas dan fragmentasi habitat sehingga populasinya terancam punah.
ADVERTISEMENT
Saat ini mereka menduduki puncak rantai makanan, setelah harimau jawa dinyatakan punah. Ancaman perburuan, kerusakan hutan, dan berkurangnya mangsa membawa mereka pada jurang kepunahan.
Guna mencegah kepunahan pada spesies ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor P.56/Menlhk/Kum.1/2016 Tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Macan Tutul Jawa Tahun 2016 – 2026. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan populasi macan tutul Jawa di alam.