Melihat Momen Langka Ritual Trenggiling Pacaran sampai Punya Anak

26 Januari 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Trenggiling. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Trenggiling. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sebuah rekaman langka memperlihatkan trenggiling sedang melakukan ritual pacaran di malam hari hingga akhirnya betina melahirkan bayi trenggiling yang sangat lucu.
ADVERTISEMENT
Rekaman ini diunggah dalam serial terbaru PBS “Big Little Journeys” di Youtube. Paul Williams, produser serial PBS, harus menghabiskan ratusan jam menunggu dan menyaksikan trenggiling Taiwan (Manis pentadactyla pentadactyla) bangun, keluar dari liang persembunyiaan saat senja tiba di hutan Taiwan.
Mereka juga bekerja sama dengan Nick Ching-Min Sun, ahli zoologi di National Pingtung University di Taiwan yang menyelamatkan dan melepaskan trenggiling ke alam liar. Ching-Min Sun telah memasang tag GPS untuk melacak trenggiling yang diselamatkan, dan memasang kamera jebakan untuk mengabadikan masa pacaran trenggiling.
Dalam video, sang videografer mencoba terus mengikuti pasangan trenggiling Taiwan. Betina terlihat membuat jantan mengikutinya selama berjam-jam hingga akhirnya dia siap untuk kawin. Trenggiling jantan kemudian berusaha menemukan posisi yang sesuai dengan baju besinya–sisik kuat yang menyelimuti punggung untuk melindungi gigitan predator.
ADVERTISEMENT
“Trenggiling sangat sensitif terhadap suara dan bau sehingga kami harus sangat sabar dan tenang saat merekamnya di alam liar,” ujar Williams sebagaimana dikutip Live Science.
“Setiap gerakan yang tak terduga trenggiling akan mengambil posisi bertahan dan meringkuk seperti bola. Mereka bisa bertahan selama beberapa jam hanya dengan mengandalkan sisiknya sebagai pelindung.”
Setelah kawin, betina masuk ke dalam liang. Tujuh bulan kemudian, betina terekam muncul dari dalam liang yang sama dengan bayi kecil menempel di belakang ekornya yang panjang dan bersisik.
“Kami mampu mengungkap wawasan baru mengenai perilaku Trenggiling, termasuk masa pacaran dan interaksi dengan keturunannya,” kata Williams.
Seorang pria memegang trenggiling di pusat penyelamatan hewan liar di Cuc Phuong, Hanoi, Vietnam. Foto: REUTERS / Aly Song
Ada delapan spesies trenggiling yang ditemukan di Afrika dan Asia, dengan tiga di antaranya adalah trenggiling Sunda (Manis javnica), trenggiling Filipina (Manis culionensis), serta trenggiling China (Manis pentadactyla). Ketiganya terdaftar sebagai spesies terancam punah (critically endangered) dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Trenggiling Taiwan adalah subspesies dari trenggiling China.
ADVERTISEMENT
Trenggiling adalah salah satu mamalia yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Menurut World Wide Fund for Nature (WWF), diperkirakan 195.000 trenggiling dibunuh setiap tahunnya untuk diambil sisiknya yang digunakan dalam pengobatan tradisional.
Pada 2020, China meningkatkan status perlindungan trenggiling, menempatkannya pada tingkat perlindungan yang sama dengan panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca).
Taiwan adalah salah satu dari sedikit negara yang perburuan trenggiling tidak lagi menjadi ancaman berkat undang-undang dan perlindungan yang kuat. Hal ini memberikan para kreator kesempatan untuk memfilmkan pasangan trenggiling dalam jangka waktu lama, menurut Williams.