Mengapa Pintu Pesawat Airbus A321 Asiana Airlines Bisa Gampang Dibuka?

29 Mei 2023 8:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Asiana Airlines setelah mendarat. Foto: Yonhap via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Asiana Airlines setelah mendarat. Foto: Yonhap via REUTERS
ADVERTISEMENT
Para penumpang pesawat Airbus A321-200 milik Asiana Airlines dibuat ketakutan pada Jumat, 26 Mei 2023, setelah seorang penumpang membuka pintu darurat pesawat beberapa menit sebelum mendarat di kota Daegu, Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Penumpang pria berusia 30-an tahun yang membuka pintu pesawat tersebut telah dibawa ke pihak berwenang.p
Penerbangan Asiana Airlines OZ8124 ini membawa 194 penumpang dan enam awak, dari Jeju International Airport (CJU) ke Daegu International Airport (TAE). Atas insiden tersebut, 12 penumpang menderita luka ringan akibat hiperventilasi, sembilan di antaranya dirawat di rumah sakit.
Manajemen Asiana Airlines mengatakan, penumpang itu memang duduk di salah satu kursi darurat, dan dia memaksa buka pintu saat pesawat berada di ketinggian 700 kaki, atau hanya dua atau tiga menit sebelum pesawat mendarat.

Bagaimana pintu bisa dibuka?

Membuka pintu darurat pesawat di tengah penerbangan biasanya tidak mungkin dilakukan karena tekanan pada kabin yang terlalu besar, dengan gaya ribuan pon yang diberikan pada pintu karena tekanan.
ADVERTISEMENT
Namun, saat pesawat sedang terbang rendah, atau sedang dalam proses mendarat, tingkat tekanan di dalam dan di luar pesawat mulai menurun, yang berarti lebih sedikit gaya yang diberikan pada pintu.
Asiana Airlines telah menjelaskan kepada CNN, bahwa "Pesawat secara otomatis diatur untuk menyesuaikan tekanan kabin sesuai dengan ketinggian pesawat. Saat pesawat terbang tinggi di udara, tidak mungkin membuka pintu, tetapi saat ketinggian rendah dan mendekati pendaratan, pintu bisa dibuka."
Kondisi Asiana Airlines setelah mendarat. Foto: Yonhap via REUTERS
Dalam kasus ini, membuka pintu darurat pesawat pada ketinggian 700 kaki, itu memang sesuatu yang bisa dilakukan. Tetapi ketika pesawat terbang pada ketinggian 30.000 kaki, hal itu tidak bisa dilakukan.

Investigasi

Kasus ini turut menyoroti kepatuhan Asiana Airlines atas faktor keamanan dan keselamatan. Pihak berwenang Korea Selatan akan menyelidiki apakah Asiana Airlines mengikuti protokol keamanan penerbangan, termasuk soal bagaimana mereka menjaga keamanan pintu darurat.
ADVERTISEMENT
Kementerian Transportasi Korea Selatan juga akan mengirimkan tim khusus untuk menentukan, apakah insiden ini termasuk bentuk kegagalan perawatan pesawat.
Sohn Myong-hwan, seorang profesor penerbangan di Universitas Sehan, Korea Selatan, mengatakan kepada Reuters, bahwa seharusnya pihak maskapai tetap harus bertanggung jawab, dan seharusnya awak pesawat menghentikan penumpang itu agar tidak membuka pintu darurat.
Pria yang membuka pintu itu langsung ditangkap setibanya di Bandara Daegu pada Jumat kemarin. Dia mengatakan berada dalam posisi "sangat tidak nyaman" saat itu dan ingin segera turun dari pesawat, seraya menambahkan bahwa dia sedang stres setelah kehilangan pekerjaan.