Mengenal Melanoma, Kanker Kulit Perenggut Nyawa Menantu Hatta Rajasa

20 Mei 2018 16:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adara Taista Tahir saat prosesi lamaran. (Foto: Instagram @ruby_26)
zoom-in-whitePerbesar
Adara Taista Tahir saat prosesi lamaran. (Foto: Instagram @ruby_26)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini publik Indonesia dikejutkan oleh kabar meninggalnya menantu Hatta Rajasa yang bernama Adara Taista. Istri dari Rasyid Rajasa itu meninggal dunia pada usia 27 tahun di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Sabtu (19/5) pukul 13.38 waktu Tokyo atau 11.38 WIB.
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal di usia muda tersebut, ternyata Dara, sapaan akrab Adara, telah berjuang melawan penyakit melanoma yang telah dideritanya selama bertahun-tahun hingga akhir hayatnya. Hal ini diungkapkan sendiri oleh M Reza Rajasa, kakak kandung Rasyid Rajasa alias kakak ipar Dara dalam komentar di akun Instagramnya.
“Dara has been battling melanoma cancer,” tulis Reza.
Komentar Reza Rajasa di Instagram. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komentar Reza Rajasa di Instagram. (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)
Sebenarnya apa itu melanoma? Dan apa yang menjadi penyebabnya?
Rasyid Rajasa dan Adara Taista. (Foto: Instagram @adarataista)
zoom-in-whitePerbesar
Rasyid Rajasa dan Adara Taista. (Foto: Instagram @adarataista)
Kanker Langka yang Mematikan
Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit langka yang mematikan. Menurut penjelasan dari National Cancer Institute, hanya dua persen dari keseluruhan kasus kanker kulit adalah melanoma. Namun demikian dijelaskan juga bahwa melanoma adalah yang paling mematikan.
"Melanoma adalah (kanker kulit) yang jarang terjadi, namun paling serius di antara kanker kulit lainnya," ujar Doris Day, dokter kulit di Lenox Hill Hospital, AS, dikutip dari Live Science.
ADVERTISEMENT
Day menjelaskan bahwa kaum perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma dibandingkan kaum pria. Selain itu, ia juga menerangkan bahwa melanoma merupakan salah satu kanker mematikan yang banyak menyerang perempuan berusia antara 20-an hingga 30-an tahun.
Kanker kulit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kanker kulit (Foto: Thinkstock)
Penyebab Melanoma
Para peneliti beranggapan bahwa radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan pada DNA di melanosit, bagian dalam kulit yang bertugas melindungi kulit. Kulit melepuh saat masih anak-anak dan kulit terekspos secara berlebihan pada radiasi EV ini dapat meningkatkan risiko seseorang terserang melanoma.
Bagi mereka yang hidup di daerah khatulistiwa, paparan sinar ultraviolet dari Matahari mungkin sudah menjadi santapan sehari-hari yang tidak bisa dihindari. Namun, seperti yang telah dijelaskan di atas, ternyata hal tersebut merupakan penyebab utama seseorang bisa terkena melanoma.
ADVERTISEMENT
Selain karena faktor lingkungan seperti papara sinar UV, para peneliti menduga bahwa melanoma dapat muncul karena kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Menurut National Cancer Institute, orang yang keluarganya pernah terkena melanoma, memiliki kemungkinan untuk terserang kanker tersebut. Dalam penelitian ditemukan, satu dari 10 orang yang didiagnosis menderita melanoma ternyata memiliki anggota keluarga yang juga terserang penyakit mematikan yang sama tersebut.
Ilustrasi Kanker Kulit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kanker Kulit (Foto: Thinkstock)
Dimulai dari Tahi Lalat
Menurut National Cancer Institute, seringkali tumor melanoma dimulai dari tahi lalat yang sudah ada atau dari suatu jaringan yang mirip tahi lalat.
Orang-orang dengan tahi lalat lebih dari 50 memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami melanoma. Salah satu tanda dari tahi lalat yang merupakan melanoma adalah bentuknya yang asimetris, batas tahi lalat yang tidak rapi, warna yang berbeda-beda, dan memiliki ukuran yang besar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dijelaskan juga bahwa tahi lalat yang berdarah atau gatal juga memiliki kemungkinan sebagai melanoma.
Namun menurut suatu studi yang dipublikasikan pada 2015, melanoma yang munculnya tidak dari tahi lalat biasanya justru jauh lebih mematikan.
Tahi lalat abnormal, gejala kanker kulit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tahi lalat abnormal, gejala kanker kulit. (Foto: Thinkstock)
Menyerang Orang Berkulit Cerah
Orang yang kulitnya cerah biasanya memiliki pigmen yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan seseorang memiliki perlindungan yang lebih kecil dari radiasi UV.
Menurut National Cancer Society, orang kulit putih atau orang kaukasus memiliki risiko 30 kali lebih tinggi terserang melanoma dibandingkan orang kulit hitam atau orang yang memiliki darah Afrika.
Kulit cerah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kulit cerah (Foto: Thinkstock)
Dapat Tumbuh di Bagian Tubuh Mana Saja
Meski kebanyakan ditemukan tumbuh di bagian-bagian tubuh yang sering terkena sinar Matahari, ternyata melanoma dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja selama ada melanin.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan Day, dirinya pernah menemukan kasus di mana melanoma muncul di bagian pusar seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa melanoma dapat muncul di bagian tubuh mana saja.
Pencegahan
Sebenarnya cukup mudah untuk mencegah terjadinya melanoma pada diri Anda. Menghindari paparan langsung sinar UV serta rajin menggunakan tabir surya adalah cara untuk mengurangi risiko serangan melanoma.
Selain itu, Day juga mengimbau, "Hindari paparan sinar Matahari dan juga lakukan pengecekan atas kanker kulit, agar jika memang Anda menemukan melanoma, penyakit itu bisa diatasi lebih awal.