Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Misteri Hilangnya Jasad Manusia Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic
6 Januari 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setelah lebih dari 111 tahun tenggelam, kapal Titanic masih punya daya tarik untuk dibahas publik. Salah satu yang kini ramai dibahas adalah tentang tidak adanya sisa-sisa manusia yang ditemukan di dalam bangkai tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak melihat satu pun sisa manusia ,” ujar James Cameron, direktur Titanic yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali kepada The New York Times pada 2012 silam. “
“Kami sudah melihat pakaian. Kami melihat sepasang sepatu yang menjadi petunjuk adanya mayat di sana. Namun lagi-lagi kami belum pernah melihat sisa-sisa manusia.”
Fakta inilah yang membuat para penganut teori konspirasi heboh, tapi sebenarnya ada alasan yang lebih masuk akal kenapa kita belum menemukan mayat dari 1.500 orang yang tewas saat kapal tenggelam. Salah satu alasannya adalah jaket pelampung yang banyak dipakai oleh penumpang dan awak kapal.
Jadi begini, ketika orang-orang yang menggunakan pelampung tidak berhasil diselamatkan, mereka akan meninggal dalam keadaan tetap terapung di lautan. Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan akan menyapu mayat-mayat tersebut dari reruntuhan kapal, sementara arus laut membawanya semakin jauh dari lokasi pertama orang-orang itu meninggal.
ADVERTISEMENT
Sedangkan mayat yang terperangkap di dalam reruntuhan kemungkinan besar juga lenyap dilahap oleh hewan-hewan pemulung laut yang lapar. Lantas, kenapa tulang belulang manusia tidak ditemukan di kapal Titanic? Padahal, tulang manusia biasanya tetap ditemukan di bangkai kapal yang lebih tua yang bersemayam di laut dalam.
“Masalah yang harus Anda atasi adalah, pada kedalaman di bawah sekitar 914 meter, Anda berada di bawah apa yang disebut dengan 'kedalaman kompensasi kalsium karbonat',” papar Robert Ballard, penjelajah laut kepada NPR.
“Dan air di laut dalam mengandung kalsium karbonat yang sebagian besar terbuat dari tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu makhluk laut memakan daging dan menyisakan tulang, maka tulangnya juga akan hancur.”
ADVERTISEMENT
Sejumlah orang percaya, di bagian kapal yang tertutup seperti ruangan mesin di mana air segar kaya oksigen dan makhluk laut tidak bisa masuk, kemungkinan masih ada beberapa jenazah yang terawetkan. Namun, 111 tahun setelah kapal Titanic tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa manusia di dalam kapal tersebut tampaknya semakin mustahil.