NASA Bawa Pulang Potongan Asteroid Bennu ke Bumi, Buat Apa?

25 September 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asteroid. Foto: SugaBom86/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asteroid. Foto: SugaBom86/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lembaga antariksa NASA berhasil mengumpulkan sampel material asteroid Bennu dan membawanya pulang ke Bumi. Potongan tersebut dimasukkan ke dalam kapsul wahana OSIRIS-REx.
ADVERTISEMENT
OSIRIS-REx telah menghabiskan waktu selama 7 tahun di luar angkasa untuk menunggu momen yang tepat mengambil potongan asteroid Bennu. Kini, sampel tersebut berhasil dibawa OSIRIS-REx ke Bumi, mendarat dengan selamat di Tempat Uji dan Pelatihan Angkatan Udara AS di Utah pada Minggu (24/4) pukul 08.52 waktu setempat.
Setelah mendarat, benda pelindung panas dan bagian belakang pesawat akan dilepas, lalu nitrogen digunakan untuk menghilangkan oksigen serta kelembapan dari tabung sampel. Sampel akan disimpan di ruangan khusus untuk menghindari kontaminasi Bumi. Hari ini, pesawat Boeing C-17 rencananya akan mengirim kapsul sampel asteroid Bennu ke Johnson Space Center milik NASA dan di sanalah penelitian dimulai.

Kenapa asteroid Bennu dipilih untuk diambil sampelnya?

Bennu adalah asteroid paling berbahaya di Tata Surya . Dia merupakan jendela awal terbentuknya Tata Surya. Bennu adalah batuan luar angkasa primitif yang tidak berubah selama miliaran tahun, mempelajari sampel batuan dan kimia asteroid Bennu dapat memberikan ilmuwan petunjuk tentang materi terbentuknya planet ketika mereka tercipta 4,5 miliar tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Ketika kita dapat membandingkan densitas dan porositas Bennu dengan menggunakan sampel asli di laboratorium, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang keseluruhan struktur asteroid,” kata Brother Bob Macke, kurator meteorit di Observatorium Vatikan sebagaimana dikutip IFLScience.
Profesor Sara Russel, peneliti dari Tim Analisis Sampel OSIRIS-REx dari Natural History, London, mengatakan sampel pertama yang akan diterima berupa botol kecil berisi bubuk asteroid. Mereka akan melakukan CT Scan terhadap sampel tersebut dan melihat struktur untuk mendapat gambaran komposisi yang membentuk Bennu.
“Kemudian kami akan memasukkannya ke dalam mikroskop elektron, yang memungkinkan kami melakukan pemetaan elemen. Jadi kita akan melihat unsur apa saja yang ada di sana dan itu akan memberi tahu kita mineral apa yang sedang kita lihat. Kami akan melakukan beberapa difraksi sinar-X, yang melihat struktur kristal. Dan semua itu akan memberi kita gambaran tentang jenis objek apa itu.”
ADVERTISEMENT
Semua data yang didapat bisa memberikan wawasan berharga, tidak hanya tentang apa yang membentuk Bennu tapi juga tentang banyak meteorit lain di Bumi. Sebelumnya, sampel asteroid pertama kali diambil dalam misi Hayabusa Jepang, diikuti oleh Hayabusa-2, dan OSIRIS-REx.
“Kami akan dapat mengetahui apakah itu seperti meteorit yang diketahui atau sesuatu yang sama sekali berbeda,” jelas Profesor Russell.
Tujuan misi OSIRIS-REx sendiri adalah mengumpulkan sekitar 60 gram puing dan debu dari permukaan Bennu. Namun, OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel lebih dari yang ditentukan, di mana NASA memperkirakan sekitar 400 hingga 1.000 gram material berhasil diambil.