PBB Prediksi, Pemanasan Global Bakal Datang 2 Kali Lebih Buruk dari Perkiraan

30 Oktober 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara menunjukkan bukit pasir yang sebagian tertutup oleh banjir di Merzouga, Maroko, pada 24 Oktober 2024. Foto: Stelios Misinas/REUTERS
ADVERTISEMENT
PBB lagi-lagi memperingatkan bahwa dunia sedang menuju ke arah bencana pemanasan global. Dalam laporan UN Environment Programme (UNEP) 2024 terbaru, PBB memprediksi suhu rata-rata global akan naik 2,6 hingga 3,1 derajat celsius pada akhir abad ini.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, PBB menganggap Paris Agreement (yang menghasilkan kesepakatan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius) akan percuma, jika laju peningkatan suhu benar-benar mencapai 3,1 derajat celsius di masa depan dan negara-negara tidak total dalam menekan emisi.
Sebagai informasi, Paris Agreement 2015 berisi tentang kesepakatan negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu hingga jauh di bawah 2 derajat celsius dan berupaya mempertahankannya hingga 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.
PBB berharap ada tindakan yang lebih berani dari mereka, termasuk meningkatkan pendanaan bagi negara-negara berkembang untuk mengatasi perubahan iklim , dan untuk menutup kesenjangan emisi.
"Pemimpin (negara-negara) harus menjembatani kesenjangan emisi, atau kita akan terjerumus ke dalam bencana iklim yang menyebabkan masyarakat termiskin dan paling rentan, menderita paling banyak," kata Sekjen PBB Antonio Guterres dilansir Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Foto Udara Pemandangan menunjukkan sebuah jembatan yang terendam oleh Sungai La Plata yang banjir setelah Badai Tropis Ernesto di Toa Baja, Puerto Rico, 14 Agustus 2024. Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
Laporan terbaru UNEP mencatat konsentrasi gas rumah kaca global naik 1,3 persen pada tahun 2023 dibandingkan level tahun 2022. Peningkatan ini lebih cepat dibandingkan rata-rata selama dekade terakhir.
Tn. Guterres mengatakan, pemanasan global membuat orang-orang menderita. Pemanasan global memicu bencana alam seperti badai yang dahsyat, banjir bandang, dan suhu panas yang memecahkan rekor. Suhu panas mengubah hutan berpotensi terbakar dan kota-kota menjadi sauna.
Sejumlah negara diminta menurunkan semua emisi gas rumah kaca, mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil, mempercepat peluncuran energi terbarukan dan menghentikan serta membalikkan laju penggundulan hutan.
UN Emissions Gap Report 2024. Foto: Dok. UN Environment Programme
UN Emissions Gap Report 2024. Foto: Dok. UN Environment Programme
UNEP memperingatkan, negara-negara harus secara kolektif berkomitmen untuk memangkas 42 persen emisi gas rumah kaca tahunan pada tahun 2030 dan 57 persen pada tahun 2035 dalam putaran NDC (national determined contribution) berikutnya.
ADVERTISEMENT
Secara teknis, pengurangan tersebut dapat dilakukan dengan cara melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada tahun 2030, meningkatkan peningkatan efisiensi energi, beralih dari penggunaan bahan bakar fosil, serta melindungi dan memulihkan habitat alami seperti hutan dan hutan bakau.
Harus ada upaya globalisasi besar-besaran untuk mengurangi gas rumah kaca global yang menyebabkan meningkatnya suhu, dimulai hari ini dan dipimpin oleh G20, kata UNEP.