Pria AS Ditangkap Polisi India Gegara Kunjungi Suku Primitif di Pulau Sentinel

5 April 2025 17:31 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Sentinel india. Foto: Facebook/Straight Up Amazing Photos
zoom-in-whitePerbesar
Suku Sentinel india. Foto: Facebook/Straight Up Amazing Photos
ADVERTISEMENT
Pria berkewarganegaraan AS ditangkap petugas keamanan India setelah mengunjungi Pulau Sentinel Utara di Samudra Hindia. Dia ditangkap setelah mencoba berkomunikasi dengan suku Sentinel, salah satu suku paling terisolasi dan rentan di dunia.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan The New Indian Express, pria berusia 24 tahun berkewarganegaraan AS bernama Mykhailo Viktorovych Palyakov itu ditahan oleh Departemen Investigasi Kejahatan India setelah sampai di pantai timur laut Pulau Sentinel Utara pada pukul 10 pagi 29 Maret 2025.
Dia dilaporkan berlayar dengan perahu kecil dari pantai Kurma Dera di Pulau Andaman Selatan pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat, melakukan perjalanan berbahaya sejauh 38 kilometer melintas laut.
Menurut keterangan polisi, Mykhailo datang sambil membawa kelapa dan sekaleng cola sebagai persembahan untuk Suku Sentinel. Dia diduga diam di atas perahu di dekat pantai Pulau Sentinel selama satu jam, menyembunyikan peluit dengan harapan menarik perhatian Suku Sentinel, kendati tidak ada tanggapan.
Dia lantas berjalan ke tepi pantai dan berdiri di pesisir selama lebih dari lima menit, meletakkan persembahan di sana, mengumpulkan sampel pasir, dan merekam video sebelum akhirnya kembali ke perahu. Para ahli mengatakan, apa yang dilakukan pria itu adalah tindakan bodoh dan sembrono.
ADVERTISEMENT
Akses ke Pulau Sentinel Utara sendiri telah dilarang oleh otoritas India untuk melindungi Suku Sentinel yang mengasingkan diri di pulau tersebut. Mereka adalah orang-orang nomaden, pemburu-pengumpul yang telah tinggal di Pulau Sentinel selama ribuan tahun.
Berdasarkan laporan dari orang-orang yang telah mengamati pulau tersebut dari jauh, diperkirakan ada sekitar 100 orang yang tinggal di sana, terbagi menjadi tiga kelompok utama. Mengingat keterasingan mereka dari dunia luar, tidak diketahui bagaimana Suku Sentinel bertahan hidup di pulau tersebut. Yang pasti, dari gerak-geriknya mereka menegaskan tidak menerima orang asing dan tetap ingin terisolasi.
Suku Sentinel india sedang mengintai helikopter. Foto: Facebook/Indian Magazine
Suku Sentinel menjadi berita utama pada 2018 ketika John Allen Chau, seorang misionaris Kristen dari AS, secara ilegal menyusup ke Pulau Sentinel. Namun nahas, dia dibunuh oleh suku primitif menggunakan busur dan anak panah.
ADVERTISEMENT
Ada insiden lain pada 2006 ketika dua nelayan India, Sunder Raj dan Pandit Tiwari, ketika keduanya menambatkan perahu mereka di dekat Pulau Sentinel Utara untuk tidur usai melakukan perburuan liar di perairan sekitar pulau tersebut. Perahu mereka hanyut ke pantai dan para pelautnya terbunuh oleh Suku Sentinel.
Setelah tsunami dahsyat yang mengguncang Samudra Hindia pada Desember 2014, Indian National Coast menggunakan helikopter untuk mengintai pulau tersebut guna melihat apakah orang-orang di sana membutuhkan bantuan. Yang mereka lihat hanya kumpulan orang yang mengintai helikopter dan mencoba menyerangnya dengan anak panah.
Insiden ini terjadi setelah puluhan tahun upaya kontak oleh pemerintah India dan pihak lain dengan Suku Sentinel. Kontak erat ini diyakini mengakibatkan Suku Sentinel terserang penyakit yang tak bisa mereka tangani.
ADVERTISEMENT
Dugaan upaya Mykhailo untuk mencapai Pulau Sentinel Utara telah memicu kembali kekhawatiran terganggunya upaya melindungi Suku Sentinel dari dunia luar. Meski tidak ada kontak langsung yang terjadi, insiden ini menunjukkan bahwa masih ada orang yang berhasil mencapai pulau tersebut.
Kelompok hak asasi adat dan suku berpendapat bahwa kejadian ini seharusnya menjadi peringatan penting bagi pihak berwenang untuk memperkuat penegakan hukum dan melindungi salah satu suku paling rentang di dunia sebelum terlambat.
"Sungguh tidak masuk akal bahwa seseorang bisa seceroboh dan sebodoh itu. Tindakan orang ini tidak hanya membahayakan hidupnya sendiri, tetapi juga membahayakan seluruh suku Sentinel. Sudah diketahui bahwa masyarakat yang tidak memiliki kontak dengan manusia tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit dari luar seperti flu atau campak, yang dapat memusnahkan mereka sepenuhnya," kata Caroline Pearce, Direktur Survival International, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip IFL Science.
ADVERTISEMENT
"Kabar baik bahwa pria dalam insiden terbaru ini telah ditangkap, tetapi sangat mengganggu bahwa ia dilaporkan berhasil masuk ke pulau itu sejak awal. Pihak berwenang India memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan bahwa Suku Sentinel aman dari misionaris, influencer media sosial, orang-orang yang menangkap ikan secara ilegal di perairan mereka, dan siapa pun yang mungkin mencoba melakukan kontak dengan mereka."