Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pesta makan-makan ternyata bukanlah kegiatan yang hanya dilakukan manusia. Baru-baru ini, agensi riset National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menampilkan gerombolan hiu putih (Carcharodon carcharias) yang lagi pesta makan paus bungkuk di tengah laut.
ADVERTISEMENT
Video hiu makan paus yang diunggah NOAA ke YouTube ini bermula ketika tim ahli biologi kelautan berangkat ke perairan Stellwagen Bank National Marine Sanctuary, di sebelah timur Boston, AS, pada pertengahan Agustus 2021. Misi mereka kala itu sebenarnya adalah untuk menandai beberapa hiu penjemur (Cetorhinus maximus) yang ada di area tersebut.
Hiu penjemur sendiri merupakan hiu kedua terbesar di dunia. Spesies ini masih jadi misteri bagi para ilmuwan, sehingga mereka mau mempelajarinya. Namun, ketika tim sampai ke lokasi, mereka menemukan fenomena yang lebih unik: seekor bangkai paus bungkuk muda yang mengambang di laut tengah jadi santapan gerombolan hiu putih.
"Delapan atau lebih hiu putih besar telah menemukan bangkainya," kata David Wiley, ahli ekologi penelitian di Stellwagen Bank, kepada Live Science. Dalam video NOAA, tampak gerombolan hiu putih merobek lemak paus hingga berkeping-keping. Selain hiu, terlihat pula burung-burung laut yang menukik ke bawah untuk mengambil potongan tubuh sang paus.
ADVERTISEMENT
Wiley menyebut bahwa pemandangan tersebut “tak terbayangkan.”
"Itu adalah tindakan alam," kata Wiley. "Semuanya mati untuk sesuatu yang lain untuk dikonsumsi. Tidak ada yang sia-sia."
Paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) yang dimakan para hiu dan burung di video tersebut diperkirakan memiliki panjang 18 kaki atau sekitar 5,4 meter. Paus itu tergolong muda, karena umumnya panjang tubuh paus bungkuk dewasa bisa berukuran hingga 15 meter.
Menurut laporan media lokal Boston Herald, pusat penelitian The Center for Coastal Studies (CCS) telah mengidentifikasi bangkai paus tersebut. Berdasarkan pola di buntutnya, ia merupakan anak dari seekor paus bernama Venom dan lahir pada 2020 lalu.
Hingga saat ini, tidak jelas apa penyebab paus bungkuk berusia satu tahun tersebut mati. Namun, mengingat usia paus yang mati masih muda, kemungkinan dia menjadi korban dari interaksi manusia, menurut peneliti.
Meski kabar kematian paus muda adalah hal yang menyedihkan, para peneliti tetap bersorak-sorai karena mereka dapat kesempatan langka untuk menandai hiu putih.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada lima hiu putih yang berhasil diberi tag sensor akustik khusus oleh peneliti. Tag ini akan membantu para ilmuwan NOAA melacak pergerakan dan perilaku para hiu saat mereka bepergian di sekitar Stellwagen
Sementara itu, bangkai paus tak sempat diberi tag. Ia bakal terus tenggelam ke dasar laut dan menjadi sumber makanan bagi hewan lain hingga waktu yang cukup lama.
"Begitu hiu menggerogoti lemak, bangkai akan mengapung dan jatuh secara negatif," kata Wiley. "Bangkai paus dapat memberi makan ratusan hewan selama bertahun-tahun yang akan datang."