Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Spesies Baru Kantong Semar Ditemukan di Kalimantan, Punya Kantong Bawah Tanah
29 Juni 2022 8:22 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Ilmuwan menemukan spesies baru kantong semar yang memiliki kantong di bawah tanah. Tumbuhan ini hidup di hutan Kalimantan Utara.
ADVERTISEMENT
Tim ilmuwan dari Ceko, Inggris, Polandia, dan Indonesia menemukan tanaman langka ini di Kawasan Mentarang Hulu, Kalimantan Utara, di ketinggian 1100–1300 meter di atas permukaan laut. Spesies ini diberi nama Nepenthes pudica.
Ia merupakan kantong semar dan tanaman karnivora pertama yang memiliki perangkap kantong di bawah tanah. Kantong tersebut berfungsi menjerat semut dan hewan lain yang bergerak di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Ada banyak macam hewan yang ditemukan terperangkap oleh kantong semar Nepenthes pudica, mulai dari semut, lalat/lebah hingga cacing. Spesies yang masuk perangkap ini tentunya berbeda antara kantong bawah tanah dengan kantong di atas tanah.
"Dari beberapa kantong saja kami dapati ribuan individu hewan yang terjebak di kantongnya," kata Wewin Tjiasmanto, peneliti dari Yayasan Konservasi Biota Lahan Basah, Surabaya, sekaligus salah satu penulis studi kepada kumparanSAINS, Selasa (28/6).
Studi yang diterbitkan di jurnal PhytoKes per 23 Juni 2022 lalu mendeskripsikan spesies baru tanaman ini berhasil membentuk perangkap kantong semar yang sangat bekerja sangat efektif di bawah tanah.
Tumbuhan ini merambat hingga panjang 20 meter dari bawah tanah hingga cabang pohon. Kantong perangkap bawah tanahnya sendiri memiliki panjang sekitar 7 hingga 11 cm, dan diameter 3 hingga 5,5 cm.
ADVERTISEMENT
Dinding kantongnya cukup kuat, tahan untuk bekerja di bawah tanah. Permukaan luarnya berwarna merah ungu dengan bercak samar, yang semakin memudar jika semakin dalam. Sementara bagian dalam kantongnya berwarna putih dengan bercak merah mencolok.
“Kantong bawah tanah, karena harus menggantikan substrat di sekitarnya saat mereka tumbuh, mungkin diharapkan memiliki dinding yang lebih tebal secara signifikan dan konsentrasi senyawa struktural (misalnya lignin) yang lebih tinggi daripada yang diproduksi di atas tanah,” tambah Wewin.
Nepenthes pudica juga menghasilkan kantong di atas tanah dengan jumlah yang lebih sedikit. Panjang kantong ini sekitar 9 cm dan lebar 2 cm. Berbeda dengan kantong bawah tanah yang cenderung merah, kantong atas ini memiliki warna kehijauan.
Kantong semar sering tumbuh di dekat pohon yang akarnya bercabang membentuk rongga yang ditutupi lapisan lumut. Kantong bawah tanah kemudian diproduksi secara berlebihan di dalam rongga-rongga ini. Jika tidak ada rongga, kantong diproduksi langsung di tanah atau di bawah lapisan lumut.
ADVERTISEMENT
Ada 160 spesies genus Nepenthes yang kebanyakan tersebar di hutan tropis dan subtropis Asia Tenggara. Sebanyak 40 di antaranya ada di Kalimantan.
Spesies baru kantong semar langsung masuk kategori terancam punah
Ilmuwan mengidentifikasi Nepenthes pudica di lima titik berbeda di Mentarang Hulu, Kalimantan Utara, dalam area seluas 4 km persegi. Masalahnya adalah lokasi Nepenthes pudica ini berada di luar Taman Nasional Kayan Mentarang (hutan lindung terdekat) sehingga tidak terproteksi secara legal.
Ilmuwan mengatakan di makalah bahwa Nepenthes pudica masuk kategori terancam punah atau critically endangered (CR) IUCN.
Penebangan besar-besaran di kawasan hutan Kalimantan turut mencancam Nepenthes pudica dan tanaman atau hewan langka lainnya. Di lain sisi, ada pemburu tanaman langka yang mencari tanaman ini untuk dikoleksi, sehingga PR bagi peneliti dan pemerintah untuk melindungi Nepenthes pudica bertambah.
ADVERTISEMENT
"Nepenthes pudica sejauh ini hanya diketahui dari suatu daerah terpencil di Kalimantan Utara dan karena itu sangat terancam terutama karena aktivitas pembalakan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan. Dan juga ditakutkan akan menjadi target perambahan liar oleh kolektor tanaman yang tidak bertanggung jawab (karena itu lokasi tepatnya tidak kami publikasikan)," lanjut Wewin.
"Kami tentu berharap bahwa pemerintah Indonesia segera memasukkan Nepenthes pudica menjadi jenis yang dilindungi oleh Undang-Undang."
Pembabatan hutan yang masif mengancam keberadaan kekayaan flora fauna Indonesia, dan mungkin beberapa di antaranya adalah spesies yang belum diidentifikasi.
"Penemuan spesies yang sangat unik ini juga secara tidak langsung membuktikan bahwa hutan Kalimantan merupakan salah satu pusat biodiversitas/keanekaragaman hayati yang paling kaya di dunia, yang tentu harapan kami akan tetap lestari," pungkasnya.
ADVERTISEMENT