Sulit Ereksi, Istri Tak Sengaja Semprot Busa ke Penis Suami hingga Kencing Darah

21 Januari 2022 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria berusia 45 tahun mesti mengalami kencing darah usai penisnya secara tidak sengaja disemprot busa insulasi oleh istrinya. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya edukasi untuk tidak memasukkan benda asing ke dalam penis untuk alasan apapun.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut–yang pertama kali dilaporkan jurnal studi kasus medis Urology Case Report pada November lalu–bermula ketika, pasangan suami istri yang tidak disebutkan namanya itu frustasi karena sang suami mengalami disfungsi ereksi.
Pasangan tersebut pun mencoba memasukkan berbagai benda ke penis sang suami untuk membuatnya ereksi. Dalam satu kesempatan nahas, mereka memasukkan sedotan yang terhubung ke kaleng busa insulasi, di mana sang istri kemudian tak sengaja memencet tombolnya hingga busa itu masuk ke penis dan bikin mampet.
Busa insulasi sendiri merupakan busa yang biasanya dipakai untuk menutupi retak di dinding. Memasukkan benda asing ke penis adalah keputusan yang konyol, tetapi menyemprotkan busa insulasi jauh membuat keputusan itu jadi lebih tragis.
Dokter menjelaskan bahwa setelah tidak sengaja disemprotkan ke dalam penis, busa itu menembus uretra sang suami dan bahkan mengisi kandung kemihnya.
ADVERTISEMENT
“Sejak itu, ia mengalami kesulitan buang air kecil yang semakin memburuk, disuria, dan hematuria dengan retensi urin,” kata dokter.
Memasukkan benda ke dalam penis dapat menyebabkan penyakit striktur uretra atau jaringan parut yang mempersempit saluran kencing. Dalam kasus pria tersebut, uretranya yang menyempit tampaknya menahan busa semprotan di sepanjang penisnya.
Untuk mengatasi masalah itu, dokter sebenarnya dapat mengeluarkan busa dari penis dan kandung kemihnya lewat pembedahan biasa. Namun, dokter tidak dapat melakukan hal itu karena sang pasien telah mengalami striktur uretra.
CT scan yang menunjukkan penyumbatan uretra dan kandung kemih akibat busa insulasi. Foto: Rosa Park, Susan M. MacDonald/Urology Case Report (CC BY-NC-ND 4.0)
Sebagai gantinya, dokter akhirnya melakukan pembedahan lewat perineum. Ini merupakan wilayah kulit yang terletak antara penis dan anus.
Pada akhirnya, operasi itu berjalan lancar. Sang pasien tidak mengalami komplikasi besar dalam tiga minggu sesudahnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pria itu tetap membutuhkan kateter suprapubik, tabung yang dimasukkan ke dalam kandung kemih di luar uretra sehingga dia bisa buang air kecil. Menurut laporan para dokter, pria itu masih harus memakai kateternya untuk "mengantisipasi perbaikan uretra."
Kepuasan seksual adalah alasan utama mengapa orang memasukkan sesuatu ke dalam penis, menurut catatan dokter. Alasan lain mengapa orang melakukan hal itu juga bisa disebabkan oleh penyakit mental.
Dokter menjelaskan, orang yang suka memasukkan benda ke penis sangat mungkin mengulangi aktivitas berisiko tersebut. Pasutri itu pun dianjurkan untuk konsultasi ke psikiatri.
“Dia belum dirujuk ke psikiatri karena dia tidak mengalami episode berulang sejak operasinya, tetapi akan dirujuk sebelum pertimbangan rekonstruksi ketika dia mencapai lingkungan hidup yang stabil.”
ADVERTISEMENT