Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seperti metropolis modern lainnya, kota kuno Pompeii juga memiliki sisi kelam. Bagi penduduk di sana, seks dan kekerasan telah menjadi hal yang lumrah, sebelum mereka semua musnah oleh ledakan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
ADVERTISEMENT
Meski tinggal sejarah, rekam jejak Pompeii masih sering ditemukan di wilayah Campania, Italia. Terbaru adalah penemuan sebuah lukisan pertempuran gladiator di ruang bawah tanah sebuah puing bangunan, yang diduga dulunya digunakan sebagai rumah bordil.
Menurut arkeolog, lukisan itu memiliki ukuran dengan lebar dan tinggi sekitar 1,5 meter. Sedangkan identifikasi helm berbulu dan perisai persegi menggambarkan figur gladiator Murmillo yang tengah mengalahkan lawannya Thracian.
Lebih lanjut, tetesan darah pada lukisan dengan seorang gladiator membuat gerakan jempol, dikenal sebagai adlocutio. Simbol itu menandakan gladiator yang kalah seolah-olah memohon kepada kaisar yang menonton untuk menyelamatkan hidupnya.
“Kami tidak tahu bagaimana hasil akhir dari pertarungan ini,” papar Massimo Osanna, direktur Taman Arkeologi Pompeii , dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip IFL Science. “Kamu bisa mati atau mendapatkan pertolongan, tergantung apakah kamu diberikan jempol ke atas atau jempol ke bawah.”
ADVERTISEMENT
Menurut para arkeolog, sisa-sisa tangga kayu yang berada di sebelah lukisan dinding menunjukkan bahwa lukisan itu ditempatkan di ruang bawah tanah, yang diyakini digunakan sebagai kedai atau toko. Sedangkan lantai bagian atas diduga menjadi tempat penginapan, dan pemiliknya menyediakan ruang khusus bagi para pelacur lokal.
Hal ini diperkuat dengan letak penemuan lukisan itu yang dikenal sebagai Regio V, wilayah tersebut diketahui berada tidak jauh dari barak para gladiator. Letaknya yang berdekatan dengan barak gladiator inilah yang memungkinkan rumah itu dijadikan sebuah kedai, lengkap dengan para wanita bekerja di lantai atas.
Para petarung ganas mungkin sering berkunjung ke tempat itu, ketika mereka memiliki waktu senggang di sela-sela pertarungan gladiator yang brutal untuk menghibur orang-orang.
ADVERTISEMENT
Kota Pompeii sendiri musnah usai aliran piroklastik dari letusan Gunung Vesuvius membungkus dan membunuh semua orang di kota itu sekitar 2.000 tahun yang lalu. Peristiwa dahsyat ini juga memastikan bahwa jejak peninggalan kota Pompeii tetap terpelihara luar biasa, hingga para arkeolog bisa mengeksplorasi potret kehidupan Romawi kuno.
Mengingat kengerian dan kekerasan yang marak terjadi di Pompeii, kejadian letusan Gunung Vesuvius yang menewaskan hampir seluruh orang di kota tersebut, mungkin bisa melepaskan jerat penderitaan yang dirasakan orang-orang kala itu.