Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, bernyanyi sangat berisiko menularkan virus corona kepada orang lain? Faktanya, menyanyi memang dianggap sebagai salah satu aktivitas yang bisa menyebarkan virus corona , selain dari bernapas dan batuk. Di beberapa negara, menyanyi di pesta pernikahan atau klub malam bahkan sudah dilarang.
ADVERTISEMENT
Kini, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti gabungan dari berbagai universitas dunia mencoba melihat bagaimana tetesan dan aerosol dapat dikeluarkan dalam jumlah banyak saat orang bernyanyi. Penelitian berhasil memperlihatkan bagaimana bernyanyi sangat berisiko menularkan virus corona, terutama ketika dilakukan secara bersamaan di ruangan berventilasi buruk.
Nyanyi bisa sebarkan virus corona
Dalam studi itu, peneliti menempatkan sebuah kamera untuk melihat droplet yang dikeluarkan dari mulut seorang penyanyi saat melantunkan lagu dalam skala mayor, seperti do-re-mi-fa-so-la-si-do. Mereka kemudian melacak emisi tetesan dan aerosol dari orang tersebut.
Peneliti menemukan, nada “do” dan “fa” menghasilkan aerosol lebih banyak ketimbang nada lainnya. Mereka juga menemukan arah tetesan yang dikeluarkan dapat berubah sesuai dengan konsonan yang berbeda. Peneliti menyebut, tetesan pernapasan itu jatuh dengan cepat dalam jarak satu hingga dua meter dari orang yang mengeluarkannya.
ADVERTISEMENT
Sementara tetesan yang lebih kecil mengambang di udara dan cenderung mengikuti aliran angin di sekitar ruangan. Oleh karena itu, kata peneliti, tanpa ventilasi yang memadai tetesan yang lebih kecil dapat bertahan menjadi aerosol.
“Pengamatan ini sebagian dapat menjelaskan tingkat infeksi COVID-19 yang lebih tinggi selama bernyanyi bersama, bahkan ketika orang terlihat baik-baik saja,” tulis peneliti dalam The Conversation.
“Penemuan kami didasarkan pada satu orang yang bernyanyi, di mana setiap individu dapat menghasilkan aerosol yang berbeda. Namun, temuan kami berlaku bagi mereka yang bernyanyi di kelompok manapun, seperti gereja, sekolah, dan pertemuan sosial, yang semuanya rentan terinfeksi wabah COVID-19.”
Menurut peneliti, menyanyi berkelompok di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk dapat menghasilkan lebih banyak aerosol ketimbang berbicara. Saat kita bernyanyi, suara yang dihasilkan bakal jauh lebih keras. Terlebih saat melakukannya secara bersama-sama dengan dengan jarak berdekatan dalam ruang yang terbatas. Ini menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan penyebaran SARS-CoV-2.
Maka tak mengherankan jika bernyanyi secara berkelompok telah dilarang di beberapa negara selama pandemi corona belum tuntas. Untuk mengurangi risiko itu, peneliti menyarankan agar menyanyi dilakukan dengan beberapa syarat tertentu. Berikut rekomendasi ilmuwan:
ADVERTISEMENT
Beberapa orang juga menyarankan agar memakai face shield atau pelindung wajah saat bernyanyi bersama. Kendati begitu, face shield tidak menjamin kamu terlindung dari paparan virus corona karena masih ada celah yang bisa masuk. Bagaimanapun, menerapkan protokol kesehatan adalah hal terpenting dalam menghindari paparan COVID-19.