Video Ungkap Hiu Ternyata Suka Kunyah Bulu Babi Berduri, Kayak Makan Kerupuk

10 Oktober 2024 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Suku Bajo menunjukkan bulu babi yang didapatnya di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga Suku Bajo menunjukkan bulu babi yang didapatnya di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hiu ternyata doyan makan bulu babi yang memiliki duri tajam dan runcing. Hal ini terungkap saat para ilmuwan melakukan serangkaian penelitian untuk mengurangi populasi bulu babi yang dianggap sebagai hewan invasif.
ADVERTISEMENT
Bulu babi berduri panjang menjadi masalah bagi lingkungan di lepas pantai selatan Australia. Mereka berasal dari perairan beriklim sedang di sekitar New South Wales (NSW), dan telah memperluas jangkauannya ke selatan seiring dengan menghangatnya lautan. Di sana, bulu babi melahap rumput laut dan invertebrata, meninggalkan habitat tandus.
Populasi bulu babi yang kian meluas membuat tutupan rumput laut di lepas pantai tenggara Australia, termasuk Victoria dan Tasmania, semakin berkurang. Karena telah menjadi spesies invasif, para ilmuwan dari University of Newcastle, Australia, mencari cara untuk mengurangi populasi bulu babi. Salah satunya menghadirkan predator seperti lobster dan ikan besar.
Di NSW, lobster batu timur dianggap sebagai predator utama bulu babi. Untuk melihat seberapa efektif lobster memakan bulu babi, para peneliti lantas menempatkan kedua hewan ini dalam satu habitat sama dan memasang beberapa kamera pengintai. Kamera merekam aktivitas malam hari selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, lobster ternyata tidak begitu tertarik makan bulu babi. Mereka hanya memakan 4 persen dari bulu babi. Dalam rekaman, lobster terlihat sering berjalan melewati bulu babi untuk mencari makanan lain.
Alih-alih lobster, peneliti justru menemukan fakta yang lebih mengejutkan. Hiu menjadi hewan yang malah tertarik pada bulu babi. Baik hiu tanduk jambul (Heterodontus galeatus) maupun hiu Port Jackson (H. portusjacksonii) memasuki sarang dan memakan 45% bulu babi.
Seperti yang terlihat dalam rekaman, hiu dengan mudah melahap bulu babi berukuran besar. Hingga saat ini, tak ada hewan lain yang bisa memangsa bulu babi besar seperti apa yang dilakukan hiu. Bulu babi besar memiliki duri lebih panjang, cangkang lebih tebal, dan melekat lebih kuat ke dasar laut, sehingga sulit dimakan.
ADVERTISEMENT
Namun, hiu dapat menyerang bulu babi di bagian paling berduri, tak terlalu mempedulikan pertahanan mangsa yang kuat. Berbeda dengan lobster dan ikan wrasse, yang sering membalikkan bulu babi dan menyerang mereka secara sistematis dari sisi bawah yang lebih rentan.
Ini artinya, lobster dan hiu kemungkinan bisa menjadi pemain kunci dalam mengendalikan populasi bulu babi di Australia yang kini dianggap sebagai hewan invasif. Meningkatnya populasi lobster dan hiu bisa mengembalikan habitat rumput laut yang kian menipis.
Kalau di Indonesia, bulu babi ini bukan hanya diburu oleh lobster dan hiu, tapi juga manusia untuk dijadikan santapan makanan.
Adapun studi lengkap peneliti University of Newcastle soal bulu babi dan hiu, bisa diakses di sini.
ADVERTISEMENT