Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Begini Penjelasan Dokter
31 Juli 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ramai di media sosial banyak anak-anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melakukan cuci darah karena disebut gagal ginjal. Padahal, umumnya cuci darah dikaitkan sebagai penyakit orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa hal ini terjadi? Adakah lonjakan kasus anak-anak mengalami sakit ginjal ?
Saat ini RSCM dilaporkan menangani sekitar 30 anak yang melakukan cuci darah secara rutin, tapi jumlah tersebut bukan merupakan lonjakan kasus. RSCM sendiri adalah rumah sakit rujukan untuk penyakit ginjal, sehingga banyak pasien penyakit ginjal di berbagai daerah berobat ke sana.
Menurut dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, dokter spesialis anak di Eka Hospital BSD, kebanyakan kasus anak cuci darah terjadi akibat penyakit bawaan, terutama sindrom nifrotik, kondisi medis yang memengaruhi ginjal dan menyebabkan sejumlah gejala yang khas.
Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab anak harus cuci darah:
ADVERTISEMENT
dr. Marissa menjelaskan, ada beberapa cara untuk mencegah kerusakan pada ginjal anak. Pertama deteksi dini, dia menyebut bahwa pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan ginjal. Kemudian jika terjadi infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya, harus segera diobati.
Ketiga kontrol penyakit kronis. Artinya jika anak memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, kontrol penyakit tersebut dengan baik. Penting juga menerapkan gaya hidup sehat, seperti berikan anak makanan bergizi, berolahraga secara rutin, dan cukup istirahat. Terakhir, hindari paparan bahan berbahaya, seperti lindungi anak dari paparan bahan kimia dan polusi.
Pengobatan untuk anak dengan kerusakan ginjal akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan yang diderita. Pasien biasanya akan diberikan obat-obatan tertentu untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Beberapa pasien akan menjalani dialisis atau cuci darah untuk membersihkan zat-zat sisa ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Pengobatan bisa juga berupa transplantasi ginjal, ini adalah pilihan terakhir untuk anak dengan gagal ginjal stadium akhir.
Apakah kerusakan ginjal bisa disembuhkan?
dr. Marissa mengatakan, sayangnya kerusakan ginjal yang sudah parah tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, pengobatan yang tepat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Anak-anak yang harus menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal biasanya harus menjalani pengobatan ini seumur hidup. Namun, dengan dukungan keluarga, tenaga medis, dan kemajuan teknologi, mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif,” kata dr Marissa.
Fenomena anak yang menjalani cuci darah memang mengkhawatirkan, kata dr. Marissa. Namun, dengan deteksi dini, pencegahan yang tepat, dan pengobatan yang memadai, banyak kasus penyakit ginjal pada anak dapat dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada tanda-tanda masalah ginjal. Dukungan dan penanganan yang tepat akan membantu anak-anak yang mengalami masalah ginjal untuk menjalani kehidupan yang sehat dan aktif,” katanya.