Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
8 Juara Dunia MotoGP yang Wafat Akibat Crash Fatal di Sirkuit
31 Mei 2021 14:06 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski Dupasquier belum pernah menorehkan prestasi mentereng, kematiannya tetap ditangisi oleh segenap pegiat MotoGP. Francesco Bagnaia bahkan berujar bahwa balapan MotoGP Italia mestinya tidak perlu dilaksanakan karena kematian Dupasquier.
Balapan memang merupakan olahraga yang mengandung risiko. Dalam sejarahnya, banyak pebalap MotoGP yang meregang nyawa akibat kecelakaan fatal di lintasan sirkuit.
Setidaknya, ada 8 juara dunia MotoGP yang wafat akibat crash di sirkuit. Siapa saja? Silakan disimak.
1) Daijiro Kato
Daijiro Kato adalah juara dunia kelas 250 cc MotoGP tahun 2001. Kala itu, pebalap asal Jepang yang lahir pada 4 Juli 1976 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Honda NSR250.
Debutnya di Kejuaraan Dunia MotoGP pada 1996 adalah balapan di Sirkuit Jepang. Nahasnya, pada sirkuit yang sama pula, pebalap kelahiran Saitama ini meregang nyawa pada 6 April 2003.
ADVERTISEMENT
Kato yang mengendarai Honda RC211V jatuh dengan keras dan menderita cedera kepala, leher, dan dada yang parah. Dia menabrak tembok dekat tikungan Casio Triangle dengan kecepatan sekitar 200 km/jam.
"Menurut gambar yang disiarkan selama perlombaan, empat petugas penyelamat memegang Kato yang berbaring telungkup di lintasan, memegang bahu kanannya, batang tubuh, dan kedua kaki, dan memindahkannya dengan menyamping ke atas tandu yang hanya berjarak beberapa sentimer. Tampaknya cukup hati-hati untuk menahan area kepala dan lehernya. Namun, ketika tandu digerakkan, kepala Kato terkulai tajam dan tidak dapat disangkal bahwa ini mungkin juga melukai diri lehernya," terang Komite Investigasi, dikutip dari moto-net.
2) Marco Simoncelli
Marco Simoncelli adalah juara dunia kelas 250 cc MotoGP tahun 2008. Kala itu, pebalap asal Italia yang lahir pada 20 Januari 1987 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Honda Gilera RSA 250.
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya, Simoncelli dikenal sebagai pebalap yang agresif. Ia wafat pada 23 Oktober 2011 usai kecelakaan parah di Sirkuit Sepang dalam seri MotoGP Malaysia. Insiden tabrakan dirinya yang juga melibatkan Colin Edwards dan sang idola, Valentino Rossi, disinyalir menjadi penyebab kematiannya.
Kecelakaan itu fatal karena terlihat helm Marco Simoncelli sampai terlepas, tubuhnya terdiam kaku dalam posisi tengkurap setelahnya. Hasil pemeriksaannya adalah cedera serius di bagian kepala, leher, dan dada.
Namun, ada teori lain. Ada juga yang berspekulasi ia sudah dalam keadaan pingsan di atas motornya sebelum kecelakaan.
Michele Macchiagodena, Direktur Medis MotoGP, pernah mengatakan bahwa Simoncelli sudah tidak sadar saat tim medis tiba di lokasi. Tim medis sempat mencoba untuk memberi pertolongan CPR, tetapi lalu ia dinyatakan wafat 45 menit kemudian.
ADVERTISEMENT
Simoncelli lahir di Provinsi Rimini, Italia. Di sana, ada sirkuit bernama Misano World Circuit. Untuk menghormati dan mengenang kematiannya, sirkuit itu diubah nama menjadi Misano World Circuit Marco Simoncelli sejak 2012. Ironisnya, sepanjang kariernya di MotoGP, ia tak pernah naik podium di sana.
3) Jarno Saarinen
Jarno Saarinen adalah juara dunia kelas 250 cc MotoGP tahun 1972. Kala itu, pebalap asal Finlandia yang lahir pada 11 December 1945 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Yamaha.
Saarinen wafat pada 20 Mei 1973 usai mengalami kecelakaan saat balapan MotoGP di Sirkuit Monza, Italia. Ada banyak versi terkait sebab kecelakaan yang menewaskannya.
Gilberto Milani, eks pebalap yang kala itu menjadi manajer tim Aermacchi-Harley-Davidson, menyatakan bahwa Saarinen celaka karena rusaknya piston mesin. Versi ini diamini oleh Sandro Colombo; mantan insinyur Gilera, Bianchi, dan Scuderia Ferrari.
ADVERTISEMENT
Versi lain tertuang dalam buku kecil tentang tragedi Monza "Documentation of an Accident" yang diedit oleh Yamaha. Kesimpulan tentang penyebab kecelakaan tersebut adalah adanya minyak di lintasan balap yang berasal dari tumpahan motor pebalap lain.
4) Bill Ivy
Bill Ivy adalah juara dunia kelas 125 cc MotoGP tahun 1967. Kala itu, pebalap asal Inggris yang lahir pada 27 Agustus 1942 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Yamaha.
Ivy wafat pada 12 Juli 1969 usai terjadi insiden saat sesi latihan di Sirkuit Sachsenring, Jerman Timur. Mesin motornya macet karena putusnya sangkar bantalan batang penghubung tangan kiri bawah. Dia terlempar dari motor, helmnya lepas, tergelincir keluar lintasan, dan menabrak tiang pagar, lalu tubuhnya terpental kembali ke tepi permukaan balap.
ADVERTISEMENT
Helmnya ditemukan di sisi seberang trek. Ivy meninggal karena cedera yang diterima akibat benturan dengan tiang pagar. Cedera yang tercatat adalah tengkorak retak, pendarahan otak, retak tulang rusuk, dan tusukan besar ke setidaknya salah satu paru-parunya.
5) Tom Phillis
Tom Phillis adalah juara dunia kelas 125 cc MotoGP tahun 1961. Kala itu, pebalap asal Australia yang lahir pada 9 April 1934 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Honda.
Phillis wafat pada 6 Juni 1962 usai mengalami kecelakaan fatal dalam seri balapan MotoGP di Sirkuit Isle of Man--sirkuit paling berbahaya sepanjang sejarah turnamen. Pada waktu itu, ia balapan di kelas 350 cc.
Tom Phillis dikremasi dan abunya disebar di garis start trek balapan Isle of Man TT. Juara dunia bertahan kelas 500 cc, Gary Hocking, begitu terpengaruh oleh kematian temannya itu, sehingga ia segera pensiun dari dunia balap motor kompetitif.
ADVERTISEMENT
6) Leslie Graham
Leslie Graham adalah juara dunia kelas 500 cc MotoGP tahun 1949--musim perdana Kejuaraan Dunia MotoGP. Kala itu, pebalap asal Inggris yang lahir pada 14 September 1911 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor AJS.
Sama seperti Phillis, Graham juga wafat usai kecelakaan di Isle of Man TT. Pada 12 Juni 1953, ia kehilangan kendali motornya yang berkecepatan tinggi saat menanjak dan tewas seketika. Mirisnya, sehari sebelumnya, ia berhasil memenangi balapan 125 cc di sirkuit yang sama.
7) Rupert Hollaus
Rupert Hollaus adalah juara dunia kelas 125 cc MotoGP tahun 1954. Kala itu, pebalap asal Austria yang lahir pada 4 September 1931 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor NSU.
ADVERTISEMENT
Pada 11 September 1954, sehari jelang balap di seri ke-8 MotoGP yang diselenggarakan di sirkuit Monza, Hollaus menghembuskan napas terakhirnya akibat kecelakaan di sesi latihan. Walau begitu, ia dinobatkan menjadi juara karena poinnya tidak dapat dikejar lagi oleh saingannya.
8) Dario Ambrosini
Dario Ambrosini adalah juara dunia kelas 250 cc MotoGP tahun 1950. Kala itu, pebalap asal Italia yang lahir pada 7 Maret 1918 ini menjadi juara dunia dengan mengendarai motor Benelli.
Ambrosini meninggal pada 14 Juli 1951 setelah mengalami kecelakaan fatal saat sesi latihan MotoGP Prancis di Circuit des Planques, Albi. Ban depannya meledak saat mendekati tikungan cepat dengan kecepatan sekitar 180 km/jam.
Ambrosini sempat bisa mengendalikan motornya sejauh 40 meter, tetapi lalu tubuhnya terlempar ke tiang pagar besi dan kepalanya terbentur dengan keras. Gianni Leoni yang pertama kali tiba di tempat kecelakaan mencoba untuk membantunya, tetapi Ambrosini meninggal saat dibawa ke rumah sakit setempat.
ADVERTISEMENT
***