Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Tim balap sepeda Indonesia menargetkan enam medali emas di SEA Games 2019 Filipina. Namun, target tersebut gagal dipenuhi. Cuma satu medali emas yang berhasil dibawa pulang, plus empat perak dan dua perunggu.
ADVERTISEMENT
Rencana awal, PB ISSI mematok tiga emas dari disiplin mountain bike cross country putra, downhill putra, dan BMX putra. Namun, rancangan itu direvisi menjadi enam emas.
Kenyataannya, BMX putra gagal total. Dua disiplin lain, mountain bike cross country putra dan downhill putra, juga meleset dari bidikan.
Target empat medali emas dari cabang road race setali tiga uang. Hanya satu emas yang berhasil disabet.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menyebut ada beberapa alasan atlet balap sepeda tak memenuhi ekspektasi. Mental pebalap dan kondisi teknis di arena menjadi sorotan kegagalan.
“Gambarannya begini, SEA Games memang tidak dijadikan parameter. Kalau bicara target memang gagal. Khusus BMX Putra, saat berlomba mental Bagus (I Gusti Bagus Saputra) jatuh. Dua heat terakhir dia drop karena melakukan kesalahan sendiri di heat pertama. Dia menjadi tidak fokus,” ujar Budi Saputra, Kepala bidang Pembinaan Prestasi PB ISSI, Kamis (19/12/2019).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, road race yang ditargetkan mendulang empat emas punya kendala teknis saat berlaga. Alhasil, cuma Aiman Cahyadi yang sanggup menggondol emas. Ia berjaya di nomor individual time trial road race putra dengan catatan waktu 58 menit dan 37,003 detik.
“Aiman sebetulnya bukan kejutan. Tim pelatih yang tak ingin menyampaikan bahwa sebenarnya kami target empat emas di disiplin road race, termasuk nomor Aiman (individual time trial). Kemudian gagal karena faktor teknis lapangan,” kata Budi.
Kegagalan dari disiplin road race yang dimaksud Budi terjadi di nomor team time trial. Cuma medali perak yang berhasil diraih.
“Apa yang kami persiapkan sebenarnya sudah berada di jalur yang benar. Namun, team time trial ini di 10 km terakhir Odie Purnomo Setiawan mengalami keram. Jadi, dia tak bisa bergerak dan akhirnya didorong teman-temannya," jelas Budi.
ADVERTISEMENT
"Keadaan pincang ini membuat Aiman habis-habisan. Lalu, ada pergantian pebalap. Awalnya, kami mau menurunkan Robin Manullang kemudian diganti Muhammad Abdurrohman. Mungkin tekanan tinggi, tapi mereka habis-habisan. Belum rezeki,” sambungnya.
PB ISSI sudah melupakan kegagalan tim balap sepeda di Filipina. Mereka bersiap evaluasi dan menatap Olimpiade 2020 Tokyo di mana BMX putra menjadi salah satu andalan Indonesia dan berpeluang lolos.