Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Turnamen yang ditembus Anthony hingga final adalah Singapura Open 2019, kemudian Australia Open 2019, China Open 2019, Hong Kong Open 2019, dan BWF World Tour Finals 2019.
Kento Momota adalah sosok yang paling sering menumbangkan Anthony di partai pemungkas. Tiga kali mereka bersua di final tahun lalu. Setelah periode menyesakkan itu, Anthony mengawali 2020 dengan manis.
Jebolan klub SGS Bandung tersebut berhasil menjadi kampiun Indonesia Masters 2020 usai mengalahkan Anders Antonsen (Denmark). Gelar ini sekaligus mengulang kesuksesan pada turnamen yang sama di 2018.
"Gagal lima kali, setiap orang belajar dari kesalahannya. Malah menurut saya seharusnya enggak boleh gagal sampai lima kali di final karena dia berjuang bukan cuma di 2019, tetapi dari 2016 sudah berjuang di level elite," kata Hendry Saputra pelatih tunggal putra PBSI.
ADVERTISEMENT
"Di 2019 seharusnya sudah memetik hasilnya. Namun, saya tetap bersyukur atas gelar yang sudah diraih Anthony ," tuturnya menambahkan.
Hendry mengaku sebetulnya sudah menargetkan tunggal putra juara di Indonesia Masters 2020 tahun lalu. Sayang, harapannya melihat All-Indonesian final kandas karena Jonatan Christie gugur di perempat final.
"Kalau saya sebetulnya sudah berharap dari tahun lalu, karena 'kan kita harus jadi tuan rumah yang baik dengan menyumbang gelar. Saya malah maunya All-Indonesian final," jelas Hendry.
"Kalau waktu Jonatan bertemu Antonsen bisa menang, saya optimistis bisa bertemu Anthony di final," ujarnya.
Gelar Indonesia Masters 2020 sendiri punya arti lebih buat Anthony . Selain mengakhiri puasa gelar, atlet 23 tahun itu kini naik ke peringkat lima dunia.
ADVERTISEMENT