Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Apa kabar Doni Tata Pradita ? Boleh jadi itulah yang membuat para pencinta balap nasional dan penonton MotoGP penasaran.
ADVERTISEMENT
Doni adalah pebalap Indonesia yang pernah mewarnai Kejuaraan Dunia MotoGP selama 2005-2008 dan 2013. Dia pernah menjajal kelas 125 cc, 250 cc, dan Moto2 .
Lantas, apa kesibukan Doni terkini? Apakah masih balapan? Kepada kumparan, sosok yang kini berusia 31 tahun itu membagikan aktivitas yang sedang digelutinya sekarang.
"Aku tinggal di Jogja sekarang. Ya, ngurusi bengkel dan ikut balapan supermoto gitu, sih. Aktif di tingkat nasional, kalau Asia sih enggak full seri cuma ikut wild card saja," ujar Doni pada Senin (17/5).
Balapan supermoto yang dimaksud Doni itu adalah kejuaraan bertajuk Trial Game. Motor yang digunakan adalah jenis motor trail. Biasanya, balapan digelar di beberapa kota di Indonesia, seperti Yogyakarta di Stadion Mandala Krida, Malang di Stadion Kanjuruhan, dan lain-lain.
Doni Tata Pradita menjadi juara umum Trial Game Asphalt 2017 di kelas FFA 250 dan FFA. Kini, ia tergabung dengan Team Djava Adventure.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, Doni mengaku sedang menjalankan dua bengkel. Yang satu adalah usaha milik orang tua, sedangkan satu lagi adalah atas namanya sendiri, Doni Tata Sport Plaza, yang berada di Aparko Kusuma Regency Kav 15-16, Jalan Magelang Km.14, Catur Harjo, Sleman, Yogyakarta.
Doni pun menjelaskan alasan di balik dirinya memilih opsi membuka bengkel.
"Karena aku berkecimpung di dunia motor dan balap motor. Sesuai dengan hobi yang aku geluti, jadi sudah paham betul karakter usahanya," terang pria yang juga hobi bersepeda itu.
"Fokusnya di [modifikasi motor untuk] segmen Enduro, Motocross, melayani tune up, servis harian, jualan spare part, dan pembikinan SIM balap untuk road race gitu. Itu yang di Jalan Magelang, kalau yang punya orang tua hanya untuk servis harian," tambah Doni.
Doni mengatakan seorang pebalap tidak mungkin balapan selamanya dan harus memikirkan masa depan. Kendati turun mengaspal sebagai pebalap dan menjadi pengusaha bengkel jelas berbeda, ia tetap menikmati keduanya karena keduanya adalah passion-nya.
ADVERTISEMENT
"Enggak selamanya kita balapan. Jadi, setelah balapan, harus bisa maintain kerjaan [untuk kehidupan di masa depan]," jelas pebalap kelahiran 21 Januari 1990 itu.
"Ada plus dan minusnya. Kalau balapan kan kita hobi, tetapi dibayar. Kalau di bengkel, kita benar-benar kerja, tetapi tetap sesuai passion kita," tandasnya.
Doni Tata Pradita pernah menjadi pebalap kebanggaan Indonesia. Sebab, hingga 2020, ia adalah satu-satunya pebalap Tanah Air yang mampu meraih poin di Kejuaraan Dunia MotoGP.
Pertama di seri kelas 250 cc China pada 2008 saat membela Yamaha Indonesia Pertamina dan kedua di seri Australia pada 2013 ketika turun untuk Federal Oil Gresini Moto2. Ia meraih masing-masing 1 poin di dua balapan itu karena berhasil finis di urutan 15.
ADVERTISEMENT
Kini, pencapaiannya tersebut telah ada yang menyamai setelah Andi Gilang alias Andi Farid Izdihar sukses finis ke-15 dalam gelaran MotoGP Prancis 2021, Minggu (16/5) lalu.
***