Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta datang ke Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 dengan sederet ultimatum dari pelatih maupun pengurus PBSI. Mereka dituntut untuk memperbaiki penampilan jika tak ingin SK Prioritas dicabut.
ADVERTISEMENT
Sejak dipasangkan kembali pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2019 hingga Thailand Terbuka 2019, Della/Rizki memang gagal mempersembahkan gelar juara. Bahkan, langkah mereka kerap terhenti di babak pertama atau kedua pada sekian ajang itu.
Langkah Della/Rizki di Kejuaraan Dunia tahun ini pun terbilang tak apik-apik amat. Mereka terhenti di 16 besar oleh wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan. Meski begitu, Eng Hian selaku pelatih ganda putri PBSI, mengapresiasi penampilan mereka.
Eng Hiang menyebut ada peningkatan menyoal mentalitas ketika Della/Rizki bertanding. Inilah aspek yang melambungkan asa sang juru taktik agar anak asuhnya tersebut lolos ke Olimpiade 2020.
"Catatan untuk Della/Rizki, saya melihat dari Kejuaraan Dunia ada satu perubahan positif terutama di masalah kemauan dan motivasi mereka untuk tidak mau kalah. Kemarin mereka tunjukkan saat melawan Korea," kata Eng Hian.
ADVERTISEMENT
"Memang hasilnya kalah, tapi tren positif ini, kemauan mereka untuk berjuang habis-habisan terlihat. Kalau mereka bisa mempertahankan motivasi ini atau bahkan bisa meningkatkan, saya masih menaruh harapan ke mereka untuk lolos ke Olimpiade," tuturnya menambahkan.
Agar ganda putri peringkat 16 dunia itu bisa menjaga tren positif, Eng Hiang memberikan beberapa evaluasi. Salah satu di antaranya adalah aspek mentalitas di atas lapangan.
"Cuma satu kelemahan adalah mereka tidak tahan, tidak betah di lapangan pada saat pola permainan sudah terbaca lawan. Mereka seperti frustasi. Nah, saya lihat mereka di turnamen ini berbeda. Seperti ada sesuatu yang mereka perjuangkan. Karena mereka belum terbiasa dengan hal ini, ya mungkin ada faktor keletihan yang luar biasa di fokus," ujar Eng Hian.
"Tapi, kalau terus-menerus punya pemikiran seperti ini 'kan pasti akan terbiasa. Saya harap di beberapa turnamen ke depannya, mereka tetap mempunyai motivasi dan pola pikiran seperti ini. Dengan begitu, saya berharap hasil mereka akan terlihat," tutup Eng Hian.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, Della/Rizki tidak diikutkan di turnamen BWF Super 750 atau 1.000 seperti China Terbuka dan Korea Terbuka 2019. Mereka dijadwalkan mentas di Taiwan Terbuka 2019, 3-8 September, dan Vietnam Terbuka 2019 pada 10-15 September mendatang.