Benamkan Serena, Kerber Rengkuh Gelar Wimbledon Pertama

15 Juli 2018 0:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerber Juara Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Kerber Juara Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Toby Melville)
ADVERTISEMENT
Angelique Kerber membuktikan kelasnya. Laga final nomor tunggal putri Wimbledon 2018 melawan Serena Williams ditutup dengan kemenangan. Tak tanggung-tanggung, pertandingan yang digelar di Center Court The All England Lawn Tennis and Croquet Club pada Sabtu (15/7/2018) ini selesai dalam dua set langsung 6-3, 6-3.
ADVERTISEMENT
Dominasi Kerber berhasil ditunjukkan sepanjang laga. Serena memang menorehkan 23 winners, sayangnya, torehan itu juga diikuti dengan 25 unforced error-nya di sepanjang laga. Sementara, Kerber jauh lebih bersih dengan hanya membuat 5 unforced error, sehingga permainannya jauh lebih efektif.
Dibandingkan dengan Serena, Kerber bermain lebih defensif. Semua yang melakoni tenis paham seofensif apa Serena saat bertanding. Namun, Kerber tak kehilangan ketenangannya. Di gim pertama, tadinya Serena sudah unggul 30-15.
Lantas, Kerber mengejar, mematahkan servis dan pukulan forehand yang menjadi andalan Serena. Tanpa diduga, Kerber mulai menancapkan dominasinya. Dua gim lantas langsung berhasil dimenangi oleh Kerber. Namun, Serena belum menyerah. Satu pukulan backhandnya berhasil menutup laga reli dan membuatnya memperkecil ketertinggalan sementara menjadi 1-2.
ADVERTISEMENT
Laga bertambah sengit. Pasalnya, Serena tak hanya berhasil memperkecil ketertinggalan, bahkan membalikkan kedudukan menjadi 3-2. Namun, Kerber mendapatkan kembali momentumnya sesaat setelah menyamakan kedudukan menjadi 3-3.
Unforced error adalah perkara langka dalam permainan tenis Serena. Sayangnya, itulah yang terjadi saat kedudukan 3-3. Secara berturut-turut, Kerber berhasil mengubah angka menjadi 15-0, 30-0, dan 40-0 karena memanfaatkan kesalahan Serena. Terakhir, satu pukulan yang dinyatakan out memastikan Kerber mengamankan keunggulan 4-3.
Setelahnya pertandingan berlangsung lebih mudah untuk Kerber. Tanpa kesulitan berarti, ia berhasil memenangi dua gim langsung dan menutup pertandingan set pertama dengan kemenangan 6-3.
Kerber dan Serena di akhir final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Kerber dan Serena di akhir final Wimbledon 2018. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
Serena memasuki set kedua dengan meyakinkan. Walau sempat tertinggal 0-1, ia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Situasi kejar-mengejar skor ini sayangnya hanya terjadi sampai kedudukan 2-2. Begitu mengantongi keunggulan 3-2, Kerber melesat. Ia tak membiarkan lawannya yang bertanding demi mengejar gelar Grand Slam ke-24 itu mendulang angka.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Kerber bukannya tak mungkin menutup laga set kedua dengan kemenangan 6-2. Sayangnya, saat kedudukan 5-2, kesalahan pada servisnya memberikan kesempatan pada Serena untuk bernapas dan mencari celah. Serena pun melakukan dua unforced error berturut-turut pada pukulan backhand-nya. Namun, satu gim berhasil dimenangi oleh Serena dan kedudukan bergeser menjadi 5-3.
Kerber tetap unggul, walau Serena baru saja memenangi satu gim. Di kedudukan 5-3 itu, Kerber mendulang angka seperti tanpa perlawanan. Mulai dari 15-0, 30-0, 40-0, hingga akhirnya satu pukulan Williams yang tak sanggup melewati net memastikan Kerber menutup set kedua dengan kemenangan 6-3.
Dominasi Kerber berbuah manis. Sebabnya, kemenangan ini tak cuma membuat Kerber berhasil membalaskan dendam di final Wimbledon 2016, tapi juga memberikannya gelar juara Wimbledon pertama. Secara keseluruhan, ini menjadi raihan ketiga Grand Slam milik Kerber. Sebelumnya, petenis asal Jerman ini menjadi juara di Australia Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka 2016.
ADVERTISEMENT