Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Khabib sebenarnya pernah mengalami masalah pada tubuhnya. Itu terjadi jelang persiapan melawan Justin Gaethje di UFC 254 pada Oktober 2020.
Pertama, Khabib terserang penyakit gondok, sehingga wajahnya bengkak. Selain itu, di saat yang bersamaan, ia juga menderita demam tinggi.
"Saya mulai merasa lebih buruk di pesawat dan ketika kami tiba, saya mengalami demam tinggi," kata Khabib kepada petarung bernama Magomed Ismailov dalam wawancara di YouTube, dikutip dari RT Sport.
"Itu menjadi sangat buruk dan setelah beberapa saat, saya dibawa ke rumah sakit, dan saya menjalani perawatan intensif selama lima hari. Itu benar-benar buruk," lanjutnya.
Penyakit tersebut memaksa Khabib untuk menunda dimulainya kamp pelatihannya hingga 24 September 2020. Sebagai informasi, itu hanya satu bulan sebelum pertarungan melawan Gaethje.
ADVERTISEMENT
Penderitaan Khabib tak sampai di situ. Usai sembuh dan memulai fokus berlatih, ia menderita patah jari kaki pada sesi pertarungan dengan rekannya, Gadzhi Rabadanov, saat latihan.
"Namun, setelah 10 hari, jari kaki saya patah pada 7 Oktober. Saya mengalami begitu banyak [masalah] dengan pertarungan ini, penyakit [gondok] dan patah tulang. Pada akhirnya, kami memutuskan untuk terus berjuang," terang Khabib.
Singkat cerita, duel Khabib vs Gaethje tetap terselenggara pada 24 Oktober 2020. Petarung asal Dagestan itu menang usai memaksa si petarung Inggris menyerah dengan teknik kuncian triangle choke-nya. Itu menjadi kemenangan ke-29 Khabib sepanjang karier profesional MMA dan ia mengumumkan pensiun setelahnya.