Cedera DeMarcus Cousins Membuat Anthony Davis Merasa Tertekan

21 Februari 2018 12:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duo bigman Pelicans, Davis dan Cousins. (Foto: Derick E. Hingle-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Duo bigman Pelicans, Davis dan Cousins. (Foto: Derick E. Hingle-USA TODAY Sports via Reuters)
ADVERTISEMENT
DeMarcus Cousins harus mengakhiri musim reguler NBA 2018 lebih cepat dari kawan-kawannya di New Orlean Pelicans. Cousins menepi setelah mendapatkan cedera tendon achilles kiri pada 27 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Karena cedera itu, Cousins juga harus rela kehilangan kesempatan bermain di NBA All-Star, Senin (19/2) kemarin. Namun, Pelicans sebagai tim yang ia bela, merupakan pihak yang paling dirugikan dengan absennya pemain berusia 27 tahun itu.
Bukan tanpa sebab, memang, karena Cousins, yang bergabung dengan Pelicans pada paruh musim 2017 lalu, adalah salah satu tumpuan permainan tim di musim reguler ini. Bersama Anthony Davis, mereka berdua membentuk salah satu duo bigman terbaik di NBA.
Namun, Cousins sedikit berbeda dengan Davis. Sebab dengan badan sebesar itu, Cousins memiliki kemampuan untuk menembak jarak jauh yang kerap ia tunjukkan di tiap pertandingan. Catatan statistiknya di musim ini soal tembakan tiga angka juga mengalami peningkatan. Rata-rata Cousins melepaskan 6,2 tripoin per gim dengan akurasi 35,5%.
ADVERTISEMENT
Peran penting Cousins juga terlihat pada 48 gim yang ia mainkan sebelum cedera, di mana Pelicans sukses meraih 27 kemenangan dan 21 kalah. Di 48 laga itu, Cousins rata-rata membukukan 25,2 poin, 12,9 rebound, dan 5,4 assist per laga. Sedangkan, semenjak ia menepi, Pelicans sudah menderita lima kekalahan dan baru empat kali menang.
Davis pun merasa tertekan dengan tidak hadirnya Cousins. Ia tidak punya rekan sepadan di paint area. Terlebih, saat ini mereka tengah berjuang untuk meloloskan diri ke babak playoff.
"Ketika Cousins menepi semuanya akan kembali seperti dulu di mana Pelicans bertempu pada AD--sapaan Davis--dengan menit bermain yang lebih banyak. Ini seperti beban dunia ada di pundak Anda. Ketika permainan tim berada di pundak Anda, Anda akan bermain hampir 40 menit setiap laga untuk memberi tim kesempatan meraih kemenangan," katanya kepada ESPN.
ADVERTISEMENT
"Kami (Pelicans) bisa saja melaju ke babak playoff dan tak ada yang bisa menghentikan kami (dirinya dan Cousins, red) sebagai bigman. Kami bisa melaju ke babak final jika kami mau," tambah Davis soal keyakinannya menatap final jika Cousins tidak cedera.
Pelicans sendiri saat ini masih berada di posisi kedelapan Wilayah Barat yang merupakan posisi terakhir untuk melaju ke babak playoff. Hanya saja, posisi mereka belum aman lantaran LA Clippers, yang berada di posisi kesembilan, berselisih satu kemenangan saja dari mereka.
Tugas Pelicans dan Davis memang akan sulit karena Wilayah Barat dikenal memiliki persaingan yang lebih ketat. Untuk memperbesar kans mereka lolos ke babak playoff, Pelicans bisa memaksimalkan pemain lain seperti Jrue Holiday yang rata-rata mencetak 18,6 dan 5,5 assist per gim, serta pemain anyar mereka dari Chicago Bulls, Nikola Mirotic, yang rata-rata mencetak 15,5 poin per gim.
ADVERTISEMENT