Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Hans-Kristian Vittinghus Ditraktir Bir oleh Taufik Hidayat
22 Juni 2022 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pebulu tangkis Indonesia dan Denmark menjalin hubungan yang dekat, salah satunya adalah Taufik Hidayat dan Hans-Kristian Vittinghus . Ada cerita tentang sebotol-dua botol bir dalam kedekatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Vittinghus dalam podcast bersama Taufik dan Anders Antonsen di kanal YouTube 'The Badminton Experience', Selasa (21/6). Vittinghus mengaku, salah satu kenangan terbaiknya dengan Taufik berhubungan dengan bir.
Jadi, pada suatu waktu, Vittinghus dan Jan O Jorgensen sedang bertanding di Indonesia. Kemudian, keduanya ingin memesan bir dan akhirnya malah ditraktir oleh Taufik.
"Saya dan Jan ingin memesan bir dan Anda [Taufik] di sana. Lalu, Anda menyuruh pelayannya pergi, jadi kami tidak perlu membayar bir itu," cerita Vittinghus.
"Jadi, dia [Taufik] tetap membeli birnya, tetapi kami tidak perlu membayarnya. Saya rasa, dia yang mengurus soal pembayarannya," tambahnya.
Kesempatan tersebut membuat Vittinghus dan Jan terpukau. Pasalnya, mereka pada saat itu merupakan pemain muda dan sudah ditraktir oleh pemain bintang sekelas Taufik.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya dan Jan pada saat itu, saya pikir waktu itu kami berusia 20 tahun, dan kami benar-benar takjub mengetahui Taufik yang membayar semua bir kami. Itu luar biasa," ungkap Vittinghus.
Taufik Hidayat mengaku bahwa itu tugasnya sebagai tuan rumah untuk menjamu tamunya. Ia juga mengungkapkan bahwa pebulu tangkis Indonesia dan Denmark kerap berpesta bersama setelah turnamen.
"Semua tamu, semua pemain yang datang ke Indonesia, saya merasa saya bisa mengatur semuanya. Pemain-pemain seperti Peter [Gade] dan ganda putra Denmark, Mathias Boe, ya, saya rasa saya bisa menjamu semuanya," tutur Taufik.
"Saya punya senior yang di mana setelah turnamen selesai, pada Sabtu atau Minggu, kami akan makan malam bersama atau pesta bersama, dan itu selalu Indonesia dan Denmark."
ADVERTISEMENT
"Semua pemain [Denmark] sama bagi saya. Saya merasa dekat dan bisa berbicara atau berbagi. Bila kamu berteman dengan pemain China, susah berbicara dengan mereka," sambungnya.
Kedekatan Indonesia dan Denmark bukan hanya di antara pemain, melainkan juga dengan pendukung. Atas dasar itu juga yang membuat Vittinghus dan Mathias Christiansen mempelajari bahasa Indonesia.
"Saya suka berbicara dengan orang-orang di sini, dengan pendukung, dan dengan para pemain, ya, mungkin juga mendapatkan sponsor," canda Christiansen yang juga ada dalam perbincangan tersebut.