Cerita Karier Mario Aji hingga Bisa Mentas di World Championship

29 Juli 2023 8:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mario Aji di Sirkuit Mandalika pada Sabtu (19/3/2022). Foto: Dok Honda Team Asia
zoom-in-whitePerbesar
Mario Aji di Sirkuit Mandalika pada Sabtu (19/3/2022). Foto: Dok Honda Team Asia
ADVERTISEMENT
Mario Suryo Aji menjadi salah satu pebalap asal Indonesia yang cukup berprestasi di luar negeri. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Mario sudah mampu menembus Moto3 pada 2021 silam.
ADVERTISEMENT
Hingga sekarang, pebalap asal Madiun, Jawa Timur itu juga masih konsisten mengaspal di Moto3 World Championship bersama Honda Team Asia.
Lantas, bagaimana perjalanan Mario sampai akhirnya bisa tancap gas di Moto3?
Ternyata, keberhasilan ini merupakan buah dari kerja kerasnya selalu mengasah bakatnya, sejak usia 6 tahun hingga sekarang. Mario bercerita bahwa balapan merupakan passion-nya sejak kecil.
Dibantu sang ayah, Mario kecil sudah tancap gas dengan motornya. Walau begitu, jenis balapan yang ditekuni Mario dahulu berbeda dengan sekarang. Jika kini dirinya berpacu di lintasan aspal, dulu dia menjajal lintasan tanah.
Mario Aji di Sirkuit Mandalika pada Sabtu (19/3/2022). Foto: Dok Honda Team Asia
"Yang pertama passion sih, dari kecil Mario sudah dididik disiplin sama ayah saya jadi kebawa sampai sekarang. Dan kalau memang tujuannya mau cari prestasi di dunia balap, Mario dulu bener-bener tekuni dari kecil sampai sekarang," kata Mario saat ditemui di Gedung Kemenpora Jakarta, Jumat (28/7).
ADVERTISEMENT
"Jadi, dari umur 6-8 tahun Mario ikut kejuaraan motocross dari 50-65 cc," tambah Mario.
Di penghujung 2013, Mario mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu membuat tulang pahanya patah dan membuatnya menepi dari dunia balap selama setahun.
Di tengah masa penyembuhannya itu, Mario akhirnya memutuskan untuk pindah mesin. Dalam arti tidak lagi menunggangi motorcross namun beralih ke road race.
Berpindah dari lintasan basah ke lintasan halus ternyata membuat keterampilan Mario semakin terasah. Ditambah ilmu di Astra Honda Racing School, pada rentang 2015-2017 dia kerap berkompetisi di tingkat nasional. Saat itu, dia sudah menunggangi mesin berkapasitas 110 cc.
"Jadi 2015 sampai 2017 Mario akhir di balapan kejuaraan nasional di kelas sampai 110 CC dan Mario juga mengikuti jenjang dari Astra Honda Racing School 2016 sampai sekarang juga," ujar Mario.
ADVERTISEMENT
Karir Mario terus melesat di 2018. Ia dipercaya Astra Honda Racing Team (AHRT) untuk menjadi joki mereka di ajang Asia Talent Cup 2018. Dia juga sukses meraih podium di AP250 Asia Road Racing Championship 2018 (ARCC).
Mario Aji di Sirkuit Mandalika pada Sabtu (19/3/2022). Foto: Dok Honda Team Asia
AHRT lantas mempromosikan Mario untuk ikut balapan di kejuaraan CEV Moto3, sebuah turnamen balapan yang berfokus pada sirkuit di wilayah Eropa, terutama Spanyol dan Portugal.
Kini, Mario masih menyisakan beberapa series di Moto3 World Championship bersama Honda Team Asia. Dia memiliki target akan menutup musim ini dengan berada di urutan 10 teratas.
"Target top 15, top 10 pastinya," katanya mantap.
Mario pun menaruh mimpi yang sama. Dia bertekad untuk terus berjuang agar layak bertanding di Kejuaraan Dunia MotoGP suatu saat nanti.
ADVERTISEMENT