Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Setelah absen melantai selama 20 bulan lebih, bintang Dallas Mavericks, Kristaps Porzingis , akhirnya kembali berlaga ketika timnya melakoni pertandingan pramusim versus Detroit Pistons, Kamis (10/10/2019) pagi WIB. Porzingis tampil memukau di laga perdananya pascacedera itu.
ADVERTISEMENT
Porzingis mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) kala masih membela New York Knicks pada Februari 2018 silam. Ya, benar, hampir dua tahun lalu. Namun, cedera ACL memang tak bisa sembarangan ditangani.
Bagi Porzingis, yang tingginya mencapai 7,3 kaki tetapi tubuhnya tak terlalu kekar, cedera ACL bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu rehabilitasinya butuh waktu lama. Pebasket asal Latvia itu melewatkan musim 2018/19 sepenuhnya.
Meskipun Porzingis berstatus sebagai bintang utama di tim, Knicks ogah bertaruh kepada sang pemain menyusul cedera tersebut. Mereka memutuskan untuk tidak memberikan sang power forward kontrak baru setelah rookie contract-nya habis.
Tahu akan keengganan Knicks itu, Porzingis minta ditukar. Pada Januari 2019, ia dilego ke Mavericks.
ADVERTISEMENT
Nah, dari situ, pertandingan melawan Pistons ini juga menjadi debut Porzingis bersama Mavericks. Hebatnya, pemuda berusia 24 tahun itu tak terlihat seperti pemain yang absen selama 20 bulan.
Beberapa detik setelah tip-off bermula, Porzingis mencetak poin perdananya, sekaligus poin pertama Mavericks di laga itu. Berhadapan dengan bintang utama Pistons dan salah satu big man terbaik di NBA, Blake Griffin, Porzingis melesakkan tembakan mid range yang cemerlang.
Porzingis kemudian bermain selama total 19 menit, dan sukses mengemas 18 poin plus 7 rebound. Sang pemain pun menyatakan bahwa apa yang ia lakukan di lapangan adalah sesuatu yang alami. Meskipun begitu, Porzingis mengakui bahwa ia butuh waktu untuk membiasakan diri bermain dalam kecepatan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Saya tak bermain cukup lama. Jadi, rasanya sangat menyenangkan bisa kembali ke lapangan. Semuanya terasa natural. Saya gagal memasukkan beberapa kali. Namun, saya benar-benar senang dan kini kami mesti meraih banyak kemenangan,” kata Porzingis, dilansir situsweb resmi Mavericks.
“Saya tak merasakan apa pun pada lutut saya. Saya merasa berbeda, merasa sedikit lebih kuat. Namun, saya tak mencoba untuk melakukan banyak aksi atau bermain cepat. Saya agak mengatur diri dan, yang penting, saya merasa nyaman,” tambahnya.
Sayangnya, Mavericks kalah dari Pistons dengan skor 117-124. Kendati begitu, pendukung Mavericks tampaknya tak terlalu bersedih. Kembalinya Porzingis, plus memukaunya performa bintang muda mereka, Luka Doncic, mengubur kesedihan itu. Kebetulan, Porzingis dan Doncic tak bermain di kuarter terakhir, dan sebelum mereka berdua keluar Mavericks memimpin.
ADVERTISEMENT
Doncic pribadi berhasil mengemas 21 poin, 8 rebound, dan 5 assist. Angka tersebut terbilang apik. Namun, tembakannya bisa dibilang tak begitu akurat. Dari 18 tembakan, pemuda berusia 20 tahun itu hanya mampu memasukkan 7 di antaranya.
Doncic pun mengakui kesulitannya itu. Menurut pemuda asal Slovenia itu, ia cukup lama tidak bermain dan kehilangan ritmenya.
“Ini terasa sedikit aneh. Saya tak bermain selama kira-kira enam bulan. Saya merasa cukup puas. Namun, saya tak mampu memasukkan tembakan yang mudah. Anehnya, tembakan yang sulit malah masuk. Tentu saja, saya mesti meningkatkan ini. Kami semua mesti bekerja keras,” ucap Doncic.
Tentu saja, performa di pramusim masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi ketika musim reguler dimulai. Namun, yang paling utama, Doncic dan Porzingis berhasil menunjukkan kapabilitas mereka kepada suporter Mavericks.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kedua pemain yang berasal dari Eropa Timur ini disebut-sebut bakal menjadi fondasi Mavericks selama beberapa tahun ke depan.
Porzingis pribadi mengaku senang bermain bersama Doncic. Menurutnya, keberadaan Doncic membuat semuanya lebih mudah.
“Sangat mudah bermain bersama Doncic, super-mudah. Ia memberikan kemudahan bagi kami karena ia berhasil menarik perhatian lawan. Saya benar-benar senang melihat prospek kami berdua, dan komunikasi di antara kami hanya akan menjadi semakin baik,” pungkas Porzingis.