Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dari Hayden Hingga Marquez: Mereka yang Mengunci Gelar di GP Valencia
8 November 2017 21:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Ketatnya persaingan antara pebalap MotoGP tiap musimnya memang bukan barang aneh. Malah, boleh dibilang hal itulah yang menjadi daya tarik paling kuat dari ajang satu ini. Tahun berganti, zaman berubah, dan ia selalu ada.
ADVERTISEMENT
Ketatnya persaingan itu tak jarang membuat peraih gelar juara harus ditentukan hingga GP Valencia yang selalu menjadi seri penutup di setiap musim balap sejak 1999. Semenjak era MotoGP dimulai pada 2002 silam, sudah empat kali penentuan gelar juara berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo.
Di sini, kami ingin mengajak Anda untuk menikmati kembali keempat perebutan gelar juara tersebut.
1) Nicky Hayden vs Valentino Rossi - 2006
"Ketika kamu mendedikasikan hidupmu untuk sesuatu dan mimpi itu menjadi kenyataan, rasanya sangat luar biasa," ungkap mendiang Nicky Hayden usai keluar sebagai juara dunia kelas MotoGP musim 2006.
Ungkapan kebahagiaan Hayden ketika itu rasanya tidak terlalu berlebihan. Usai menapaki kelas MotoGP untuk pertama kalinya pada 2003 silam, Hayden akhirnya mampu mewujudkan impiannya menjadi seorang juara dunia di kelas balapan motor paling menterang di dunia.
ADVERTISEMENT
Kemenangan itu terasa lebih spesial lagi bagi Hayden karena dia mampu menjadi juara setelah menjalani persaingan sangat ketat bersama Valentino Rossi hingga 17 seri balapan.
Bagaimana tidak ketat? Hingga seri ke-16, jarak antara mereka berdua hanya delapan poin--Rossi 244, Hayden 236. Hal ini tidak terlepas dari tergelincirnya Hayden pada GP Portugal. Sementara, pada seri itu Rossi berhasil meraih podium kedua, yang membuat Hayden harus menuntaskan persaingan dengan Rossi di GP Valencia.
Namun, di GP Valencia, giliran Rossi yang ketiban sial. The Doctor yang memulai balapan dari posisi pertama terjatuh saat memasuki lap keempat. Meski mampu melanjutkan balapan, Rossi akhirnya hanya mampu finis di urutan ke-13.
Sementara itu, Hayden yang start dari posisi kelima mampu mendongkrak posisinya dan mengakhiri balapan dengan raihan podium ketiga. Dengan tambahan 13 poin bagi Hayden dan tambahan tiga poin bagi Rossi, gelar juara MotoGP 2006 secara sah menjadi milik Nicky Hayden dengan hanya berselisih lima poin.
ADVERTISEMENT
2) Marc Marquez vs Jorge Lorenzo - 2013
MotoGP musim 2013 adalah musim yang begitu luar biasa bagi Marc Marquez. Ditunjuk sebagai rookie untuk membalap di tim Repsol Honda, Marquez langsung menunjukkan performa apik sepanjang musim berjalan.
Di musim perdananya itu, Marquez tanpa canggung bersaing dengan nama-nama kawakan macam Dani Pedrosa, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.
Bahkan, dengan nama yang disebutkan terakhir, Marquez mampu bersaing dengannya untuk menjadi juara dunia MotoGP musim 2013 itu. Persaingannya dengan Lorenzo untuk menjadi yang terbaik bahkan berjalan sangat ketat, sampai-sampai penentuan siapa yang jadi juara harus ditentukan hingga seri terakhir di GP Valencia.
Sebelum berangkat ke Spanyol, Marquez punya keunggulan 13 angka atas Lorenzo. Untuk mengunci gelar juara, Marquez setidaknya harus bisa finis di posisi keempat agar perolehan poinnya tidak terkejar, jika Lorenzo keluar sebagai yang tercepat.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Marquez mampu memulai balapan dari posisi pertama dan Lorenzo membuntuti di posisi kedua, serta Dani Pedrosa di posisi ketiga. Namun, lap pertama baru saja dimulai, Lorenzo mampu menyalip Marquez untuk memimpin balapan.
Memasuki lima putaran akhir, Marquez disalip oleh Pedrosa dan membuatnya berada di posisi ketiga. Beruntung, hingga 30 putaran selesai, Marquez mampu menjaga posisinya tersebut dan berhak meraih podium ketiga.
Hasil itu sekaligus membuatnya berhak atas gelar juara dunia MotoGP karena di klasemen akhir, Marquez akhirnya unggul empat poin atas Lorenzo.
3) Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo - 2015
MotoGP musim 2015 menjadi milik duo pebalap Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Kedua pebalap ini mampu menunjukkan perfoma ciamik sejak awal musim. Persaingan memperebutkan gelar juara di musim itu pun akhirnya hanya mengerucut kepada dua nama tersebut.
ADVERTISEMENT
Lorenzo dan Rossi terus bersaing hingga harus menentukan siapa yang berhak atas gelar juara di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Rossi sejatinya lebih diuntungkan karena sebelum berangkat ke Spanyol, The Doctor punya keunggulan tujuh poin atas rekan setimnya itu.
Namun, sial bagi Rossi, insiden menyonggol Marquez hingga terjatuh pada GP sebelumnya di Sirkuit Sepang membuat Rossi harus memulai balapan di GP Valencia dari posisi buncit.
Tugas berat tentunya berada di pundak Rossi karena Lorenzo mampu memulai balapan dari posisi pertama, Rossi setidaknya harus bisa finis di urutan kedua jika ingin mengunci gelar juara kedelapannya itu. Namun, perjuangannya menyalip para pebalap lain dari posisi paling buncit hanya terhenti di posisi keempat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Lorenzo sukses mempertahankan posisi pertama hingga 30 putaran dilewati. Alhasil, poin akhir Rossi sebesar 325 bisa disusul oleh Lorenzo yang pada akhir klasemen mendapatkan 330 poin. Lorenzo pun berhak mengangkat trofi juara dunia ketiganya.
4) Marc Marquez vs Andrea Dovizioso - 2017
Marc Marquez kembali menunjukkan performa impresif di musim balap tahun ini. Tapi, ia tak seorang diri. Seniornya, Andrea Dovizoso, dari tim Ducati pun mampu meperlihatkan penampilan yang impresif.
Konsistennya dua pebalap ini sepanjang musim membuat mereka menjadi dua kandidat terkuat untuk meraih gelar juara. Keberhasilan Dovi menjuarai GP Malaysia yang dibarengi dengan melempemnya Marquez membuat persaingan mereka harus ditentukan hingga seri balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (12/11/2017) mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk duel kali ini, jelas belum bisa ditentukan siapa yang akan jadi pemenangnya. Namun, dengan selisih 21 poin yang dimilikinya atas Dovi, The Baby Alien tentunya berada di atas angin.