Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum dimulainya Kejuaraan Dunia MotoGP 2021, Doni mengatakan bahwa ia kerap berlatih dengan Andi di Yogyakarta. Berdasarkan pengalaman latihan bersama tersebut plus penilaian lain, Doni menilai juniornya itu punya kans finis 10 besar.
"Semoga [Andi Gilang] bisa lebih kompetitif lagi karena saya lihat timnya (Honda Team Asia) bagus. Kalau di Moto2 memang saingannya sangat berat dan sangat kompetitif, tetapi kalau di Moto3 mungkin kansnya ada. Ada peluang kompetitif masuk top 10," kata Doni kepada kumparan, Senin (17/5).
Sebagai informasi, dalam dua tahun terakhir, Honda Team Asia menempati urutan 10 besar di klasemen akhir Moto3: Urutan 8 pada musim 2019 dan urutan 6 pada musim 2020. Untuk musim 2021, Andi menjadi penerus Ai Ogura yang tampil apik di dua musim sebelumnya
Selain tim yang bagus, Andi Gilang juga memiliki kelebihan lain di mata Doni Tata. Sosok pria asal Sleman itu menilai si pebalap asal Sulawesi memiliki fisik dan skill yang bagus meski mentalnya masih harus diasah.
ADVERTISEMENT
"Kalau fisik, aku lihat Andi Gilang sudah sangat bagus. Untuk jam terbang di Moto3, dia harus membiasakan diri dengan karakter motornya dan juga mekaniknya," tutur Doni Tata.
"Motivasinya harus lebih tinggi lagi, fighting spirit-nya mesti kuat. Mungkin, mental ya yang utama dan harus dikuatkan lagi. Kalau skill, sudah bagus dan pantas berada di Moto3," jelasnya.
Intinya, syarat yang harus dipenuhi Andi agar lebih baik lagi di Moto3 adalah memperbaiki mentalnya. Sebab, itu adalah kunci utama pebalap bisa bertahan di Kejuaraan Dunia MotoGP.
"Aku harap dia bisa bertahan tahun depan, kontinyu, tetap balap, dan enggak berhenti. Tahun ini, aku harap dia bisa maksimalin dan lakukan yang terbaik di sisa-sisa seri ini, all out, 110 persen yang terbaik. Jangan kendor, jangan sebisanya asal finis," tegas pria 31 tahun itu.
ADVERTISEMENT
"Kesempatan enggak datang dua kali dan semua pebalap Indonesia pengin bisa kayak dia. Mumpung sekarang sudah di sana, sudah ada yang membiayai, [harus tampil maksimal]," pungkas Doni.
Doni Tata berkecimpung di Kejuaraan Dunia MotoGP selama 2005-2008 dan 2013. Dari 35 kali turun balapan, ia berhasil mencetak total dua poin.
Pertama di seri kelas 250 cc China pada 2008 saat membela Yamaha Indonesia Pertamina dan kedua di seri Australia pada 2013 ketika turun untuk Federal Oil Gresini Moto2. Ia meraih masing-masing 1 poin di dua balapan itu karena berhasil finis di urutan 15.
***