Floyd Mayweather Jr. Beli 7 Mobil Mewah, Ada Ferrari hingga Lamborghini

24 Agustus 2021 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Floyd Mayweather. Foto:  REUTERS/Steve Marcus
zoom-in-whitePerbesar
Floyd Mayweather. Foto: REUTERS/Steve Marcus
ADVERTISEMENT
Legenda tinju, Floyd Mayweather Jr., tidak pernah bosan untuk memamerkan kekayaannya di media sosial. Baru-baru ini, ia membeli tujuh mobil mewah dan memamerkannya di Instagram.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Daily Star, Mayweather memiliki kekayaan bersih lebih dari USD 500 juta (sekitar Rp 7,1 triliun). Semua kekayaannya itu, di antaranya berasal dari bayarannya saat bertinju, hasil bisnis dan investasi, endorsements, dan lainnya.
Tak dipungkiri lagi jika ia mempunyai banyak barang mewah karena penghasilannya itu. Mulai dari jet pribadi, rumah mewah, pakaian dari desainer ternama, hingga koleksi mobil mewah, ia pajang sebagai konten di Instagram miliknya.
Terbaru, ia kembali membeli tujuh mobil mewah dengan merek Lamborghini, Ferrari, Range Rover, Bentley, Maybach, dan dua Rolls Royce, yang semuanya berwarna putih.
Dalam kolom komentar, petarung UFC Makhmud Muradov dan petinju Devin Haney, memberikan dukungannya kepada Mayweather. Sementara, para penggemar malah mengejek aksi pamer petinju berjuluk 'Money' itu.
ADVERTISEMENT
Setelah pensiun pada 2017, Mayweather juga mengumpulkan banyak uang dari duel ekshibisi yang dilakoninya. Salah satunya saat bertarung dengan bintang YouTube, Logan Paul.
Floyd Mayweather dengan koleksi mobil mewahnya. Foto: Instagram/@floydmayweather
Meskipun kalah dalam pertarungan delapan ronde, Mayweather berhasil meraup keuntungan sebanyak USD 100 juta (sekitar Rp 1,4 triliun).
Selain itu, Mayweather mengeklaim bahwa ia tidak akan pernah bertinju secara profesional, namun ia selalu kembali karena tergiur dengan jumlah uang yang ditawarkan.
Saat ini, ia tengah dijadwalkan untuk kembali bertarung dengan Conor McGregor atau Jake Paul. Pertarungan tersebut sangat dinantikan oleh penggemar, dan boleh jadi merupakan pertarungan terakhirnya.
Penulis: Nurul Azzahra