Gadis Ring Ini Tantang Vladimir Putin Adu Tinju: Hal yang Sempurna

29 Maret 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sputnik/Vladimir Smirnov/Kremlin via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sputnik/Vladimir Smirnov/Kremlin via REUTERS
ADVERTISEMENT
Emosi Jiselle Arianne terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampaknya telah memuncak. Arianne yang berprofesi sebagai gadis ring secara terbuka menyatakan hasratnya untuk adu tinju dengan Putin secara profesional.
ADVERTISEMENT
Arianne mengatakan, Putin telah merugikan berbagai pihak atas invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. Sehingga, pria berusia 69 tahun itu perlu diberi pelajaran di atas ring.
Arianne bahkan berjanji tak akan segan mengotori wajah Putin dengan tangan mulusnya. Ia akan bertarung secara agresif demi melampiaskan kekesalan masyarakat dunia terhadap sosoknya.
“Tentu, bertarung dengan Putin adalah hal yang sempurna. Saya tahu pertarungan ini akan berjalan sulit, tetapi saya akan bertarung secara agresif jika duel ini benar-benar terjadi,” kata Arianne kepada stasiun TV Bailly Sports Florida seperti dikutip Sportbible.
Selain Arianne, seorang petinju sekaligus YouTuber bernama Jake Paul pernah menantang Putin di atas ring tinju. Ia bahkan membuat ilustrasi poster pertandingan yang dikemas secara menarik layaknya pertarungan sungguhan.
ADVERTISEMENT
“Berita besar, tiket dijual pekan depan. Pertarungan #PaulPutin akan digelar oleh promotor @TimJDilon,” tulis Paul saat mendeskripsikan ilustrasi poster pertarungan tinju dengan Putin awal bulan ini.
Di sisi lain, bertarung dengan Putin bukanlah hal yang sepele. Pasalnya, Putin pernah dianugerahi sabuk hitam kehormatan dari Federasi Taekwondo Dunia (WTF).
Walaupun sejatinya saat ini gelar tersebut telah dicabut oleh WTF menyusul adanya konflik Rusia-Ukraina. Sehingga, sabuk hitam kehormatan yang diberikan kepada Putin sejak 2013 itu terpaksa ditangguhkan.
“Kami mengutuk serangan brutal Rusia terhadap Ukraina dan hal tersebut bertentangan dengan visi yang dimiliki. Atas dasar tersebut, kami memutuskan untuk menarik sabuk hitam yang dianugerahkan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin,” tulis pernyataan WTF.