Gagal Raih Medali di Paralimpiade 2024, Ni Nengah Widiasih Fokus Pulihkan Cedera

10 September 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih bersiap mengangkat beban pada kelas 45 kilogram wanita ASEAN Para Games 2022 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih bersiap mengangkat beban pada kelas 45 kilogram wanita ASEAN Para Games 2022 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
ADVERTISEMENT
Ni Nengah Widiasih, berjuang melawan cedera saat berlaga di Paralimpiade Paris 2024. Ia pun meminta maaf karena gagal menyumbang medali untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ditemui di Paris belum lama ini, atlet asal Bali tersebut akan fokus untuk pemulihan cidera sebelum berlaga di kompetisi selanjutnya.
“Mau dipaksa kayak apa pun tidak bisa. Yang pasti akan semakin parah kalau dipaksa. Saya akan take time 2 sampai 3 bulan,” katanya.
Ni Nengah yang mulai menjadi atlet sejak usia belasan tahun itu memilih untuk istirahat dan akan menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Karena belakangan jarang bertemu dengan keluarga dan pelatnas kami di Solo. Selama berbulan-bulan di sana. Pulang ke Bali paling hanya tiga hari atau seminggu paling lama,” katanya.
Ni Nengah mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia terhadap tim paralimpiade yang bertanding di Paris.
“Kami bisa bertanding dengan maksimal. Sekarang perolehan medalinya lebih banyak dari Tokyo. jadi ini berkat doa dan dukungan masyarakat indonesia,” katanya.
Atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih menggigit medali emas angkat berat kelas 45 kilogram wanita ASEAN Para Games 2022 di Hotel Paragon, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
“Kali ini saya belum bisa jadi bagian untuk bawa pulang medali untuk Indonesia. Jika nanti jika tuhan mengizinkan dan diberi kesempatan, next kesempatan paralimpiade saya bisa membawa medali,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ni Nengah Widiasih merupakan 1 dari 11 atlet paralimpiade yang bergabung dalam Toyota One Team Asia. Ini merupakan sebuah program kolaborasi untuk menebar semangat ‘Start Your Impossible’ untuk mendukung komunitas atlet di seluruh dunia bahwa perjuangan mereka tidak sendirian.
“Setiap atlet Tim Global Toyota di Asia tidak hanya merupakan perintis namun juga ‘Dual Hero', di mana mereka memperjuangkan tujuan sosial melalui Hero Projects yang menumbuhkan hal positif perubahan di komunitas mereka,” kata Vice President, Toyota Motor Asia Singapore, Preston Tan.
Daftar 11 atlet One Team Asia:
•⁠ ⁠India: Murali Sreeshankar, Athletics
•⁠ ⁠Indonesia: Ni Nengah Widiasih, Para Powerlifting
•⁠ ⁠Malaysia: Abdul Latif Romly, Long Jump – Para Athletics
ADVERTISEMENT
•⁠ ⁠Nepal: Nabita Shresta – Table Tennis
•⁠ ⁠Pakistan: Arshad Nadeem – Athletics
•⁠ ⁠Philippines: Carlos Yulo, Artistic Gymnastics
•⁠ ⁠Philippines: Ernie Gawilan, Para Swimming
•⁠ ⁠Singapore: Toh Wei Soong, Para Swimming
•⁠ ⁠Thailand: Kunvalut Vitidsarn, Badminton
•⁠ ⁠Thailand: Pongsakorn Paeyo, Wheelchair Racing – Para Athletics
•⁠ ⁠Vietnam: Lê Văn Công, Para Powerlifting