Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Perlawanan Huang Kai Xiang/Liu Cheng di babak kedua Hong Kong Open 2019 belum cukup untuk menghentikan langkah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
ADVERTISEMENT
Duel yang dihelat pada Kamis (14/11/2019) itu selesai dengan kemenangan 19-21, 21-18, 21-11 untuk Marcus/Kevin. Hasil ini mengantar Marcus/Kevin pada babak perempat final melawan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe pada Jumat (15/11/2019).
Sayangnya, hasil gemilang ini tidak dibarengi dengan keberhasilan sektor ganda putri. Ni Ketut Mahadewi/Tania Oktaviani kalah 13-21 dan 15-21 dari Lee So Hee/Shin Seung Chan. Kekalahan yang didapat di Court 4 itu memastikan Indonesia kehilangan seluruh wakil ganda putri.
Xiang/Cheng menghentak para penonton yang menyaksikan duel di Court 1 Hong Kong Coliseum lewat jumping smash di pukulan pertama. Itu adalah cara yang mereka pilih untuk mengembalikan service kiriman Kevin. Pengembalian itu gagal ditangkap Marcus sehingga berbuah poin perdana.
ADVERTISEMENT
Keunggulan 3-1 Marcus/Kevin tadinya membuat orang-orang berpikir bahwa Xiang/Cheng bakal tertinggal jauh sejak awal. Ternyata tidak juga. Dua eror yang dilakukan secara bergantian dilakukan Marcus dan Kevin. Kedudukan serupa ini berjalan hingga 6-6.
Nah, dalam skor 6-7, Marcus/Kevin membuktikan bahwa yang patut diwaspadai bukan cuma smash mereka, tetapi juga pukulan defensif. Berkali-kali Xiang/Cheng menghantam dengan smash kencang.
Namun, semuanya mentah di hadapan pukulan backhand Marcus. Reli itu berakhir antiklimaks bagi Xiang/Cheng. Pengembalian mereka justru membuat shuttlecock tersangkut di net.
Adalah Xiang/Cheng yang berjalan ke interval berikutnya dengan membawa keunggulan. Mereka memimpin 11-9.
Catatan mencoloknya, Xiang/Cheng bukannya tidak bisa melepaskan serangan-serangan menyengat. Akan tetapi, rangkaian smash mereka sering mati sendiri karena eror. Ambil contoh saat Marcus/Kevin merapatkan ketertinggalan jadi 10-12.
ADVERTISEMENT
Kendali serangan ada di tangan Xiang/Cheng. Gempuran smash mereka berkali-kali mencoba pertahanan Marcus/Kevin. Namun, upaya itu berefek bumerang karena pengembalian Cheng membuat shuttlecock menabrak net.
Marcus/Kevin belum dapat merengkuh keunggulan atas Xiang/Cheng saat laga sudah berjalan sekitar 12 menit. Mereka bahkan tertinggal 13-15 karena drive Kevin dalam kedudukan 13-14 berujung eror.
Saat sudah unggul 17-16, Marcus/Kevin kembali kehilangan angka. Pukulan Kevin membuat shuttlecock mencium net. Eror itu adalah penutup reli sengit yang dibangun sekitar 20 pukulan.
Pengembalian Marcus yang membuat shuttlecock jatuh di luar lapangan semakin menguntungkan Xiang/Cheng. Mereka dapat mencapai game point 20-18.
Kondisi tambah mengkhawatirkan bagi Marcus/Kevin karena pada akhirnya mereka kehilangan gim pertama. Xiang/Cheng menang 21-19.
ADVERTISEMENT
Dalam keunggulan 5-3 yang dibawa Marcus/Kevin di awal gim kedua, ada andil dua kesalahan service lawan. Marcus/Kevin kembali diuntungkan oleh service setelahnya.
Bedanya, kali ini pengembalian service Xiang yang membentur net. Itu berarti, Marcus/Kevin memimpin 6-3.
Reli sengit yang muncul ketika Marcus/Kevin memimpin 9-5 tidak berakhir menyenangkan. Dalam prosesnya, Marcus/Kevin berkali-kali menekan dengan serangan ala mereka.
Meski demikian, Xiang/Cheng merespons dengan tepat. Untuk beberapa momentum, terlihat Xiang mengover area belakang dengan begitu lincah. Reli itu selesai karena kesalahan komunikasi Marcus/Kevin.
Marcus dan Kevin sama-sama berusaha mengejar shuttlecock. Alih-alih terangkat, shuttlecock justru membentur kepala raket mereka sehingga terjatuh di lapangan sendiri.
Tertinggal 8-11, Xiang/Cheng bisa menyamakan kedudukan jadi 11-11. Permainan Marcus/Kevin di laga ini memang rentan eror, baik itu saat bertahan atau menyerang.
ADVERTISEMENT
Contoh saat bertahan adalah pengembalian backhand Marcus yang membuat shuttlecock di net sehingga membuat lawan mendekat 9-11. Catatannya, Marcus cukup sering melakukan kesalahan individu saat berusaha menahan serangan lawan dengan pukulan backhand.
Sementara contoh kasus saat menyerang terlihat waktu Kevin salah menempatkan shuttlecock sehingga dinyatakan out dan membuat lawan mengimbangi 11-11.
Untungnya, Marcus/Kevin segera berbenah. Keunggulan berjarak kembali mereka dapatkan, mulai dari 16-12 hingga 19-16.
Dalam situasi krusial begini, Marcus kembali melakukan. Pukulannya membuat shuttlecock mencium net untuk kesekian kalinya sehingga lawan memangkas ketertinggalan menjadi 17-19.
Napas Marcus/Kevin di Hong Kong Open 2019 berlanjut. Smash Kevin yang mengarah ke wajah lawan memastikan mereka menyelesaikan gim kedua dengan kemenangan 21-18. Meski demikian, sudah sewajarnya alarm tanda waspada dibunyikan bagi Marcus/Kevin.
ADVERTISEMENT
Gim ketiga adalah pemungkas. Tidak bisa setengah-setengah lagi. Marcus/Kevin menggebrak dengan membukukan keunggulan 9-1 di awal gim. Keunggulan itu kian lebar begitu Marcus menutup rangkaian serangan dengan jumping smash ke celah antara posisi berdiri Xiang dan Cheng.
Manuver itu membuat Marcus/Kevin unggul 11-1. Siapa pun yang menonton rasanya bakal bertanya-tanya: Kenapa tidak seperti ini sejak awal?
Marcus/Kevin tetap melesat usai interval. Mereka memang mencatatkan beberapa eror yang mengganjar lawan dengan tambahan poin. Akan tetapi, Marcus/Kevin tetap sanggup mematok jarak yang lebar, bahkan sampai 17-8.
Laga tetap berjalan searah. Dengan meyakinkan Marcus/Kevin mendikte lawan dengan permainan cepat dan tajam mereka. Hasilnya manis. Kemenangan 21-11 dibukukan, tiket perempat final Hong Kong Open 2019 aman dalam genggaman.
ADVERTISEMENT