IBL: Pelita dan Garuda Lanjutkan Tren Kemenangan di Seri 6

28 Januari 2018 0:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga Pelita Jaya vs Stapac di Solo. (Foto: Dok. IBL)
zoom-in-whitePerbesar
Laga Pelita Jaya vs Stapac di Solo. (Foto: Dok. IBL)
ADVERTISEMENT
Gelaran Indonesian Basketball League (IBL) seri enam di GOR Universitas Negeri Yogyakarta pada Sabtu (27/1/2018) memasuki hari kedua. Di hari kedua ini, sebanyak delapan tim bertemu dalam empat pertandingan.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan pertama, Pelita Jaya (PJ) menghadapi NSH Jakarta. Meski para pemain lokal PJ berhasil dimatikan oleh NSH, dua pemain asing PJ tanpa kesulitan berarti membawa skuat besutan Johannis Winar menang dengan skor cukup jauh 79-48.
Wayne Bradford masih menjadi tulang punggung permainan PJ dengan raihan double-double, 21 poin dan 10 rebound. Di sisi lain, meski beberapa pemain lokal mereka menurun, Respati Ragil Pamungkas muncul menjadi pemain lokal paling berpendar dengan sumbangan 19 poin.
Dengan hasil ini, PJ masih belum terkalahkan hingga hari kedua Seri 6 dan masih terus memimpin di puncak klasemen Divisi Putih. Sementara, NSH bernasib terbalik karena belum juga meraih kemenangan.
Pada pertandingan kedua, di luar dugaan Siliwangi Bandung berhasil merepotkan tim kuat Pacific Caesar Surabaya dan memaksa laga berjalan hingga babak overtime. Meski begitu, lewat Nuke Tri Saputra dan Anthony Waters, Pacific bisa mengakhiri laga dengan kemenangan 83-80.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, meski menderita kekalahan, Siliwangi Bandung yang belum sekali pun meraih kemenangan di musim reguler ini mampu memberikan perlawanan sengit hingga kuarter empat. Bahkan mereka hampir saja menang usai unggul 75-73 di sisa 19 detik.
Namun, apiknya penampilan Waters yang mencatatkan double-double, 23 poin dan 17 rebound, di laga ini menyelamatkan Pacific dengan menyamakan kedudukan di lima detik terakhir. Meski Siliwangi masih bisa meladeni hingga babak overtime, Pacific dengan Waters dan Nuke serta dibantu David Seagers masih terlalu kuat untuk mereka.
Meski kalah, pelatih Siliwangi, Ali Budimansyah, mengaku puas dengan penampilan anak-anak asuhnya, meski dia juga menyadari pasukannya masih kurang pengalaman bertanding di level kompetisi teratas.
"Jam terbang memang berbicara. Pemain muda kami masih butuh pengalaman. Saya berharap mereka bisa terus bermain pada level seperti ini," kata Budi.
Ali Budimansyah, pelatih Siliwangi Bandung. (Foto: Dok. IBL)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Budimansyah, pelatih Siliwangi Bandung. (Foto: Dok. IBL)
Di pertandingan ketiga, Satya Wacana akhirnya berhasil meraih kemenangan setelah di hari pertama menderita kekalahan dari Garuda Bandung. Melawan Bima Perkasa Jogja (BPJ), mereka menang meyakinkan.
ADVERTISEMENT
Satya Wacana tampil sangat konsisten di tiap kuarternya pada pertandingan ini. Rata-rata mereka memasukkan 20 poin per kuarter dan akhirnya menang 82-62 di akhir laga. Pemain asing Satya Wacana, Jontaveous Maurkey Sulton, menjadi bintang kemenangan dengan mencatatkan double-double, 21 poin dan 21 rebound. Namun, pemain lokal mereka, Andre Adriano, tampil gemilang dengan mencetak 22 poin.
Di sisi lain, BPJ yang tidak diperkuat Anthony McDonald memang tampak kewalahan di laga ini. Hal itu juga yang diungkapkan oleh asisten pelatih mereka, Moosa Permadi, pada konferensi pers usai laga.
"Anthony McDonald biasanya menyumbang 20 angka bagi tim. Hari ini field goals kami kalah telak. Serangan pun kurang menusuk ke dalam, terbukti satu gim hanya mendapat sembilan free throw," ujar Moosa.
BSB Hangtuah vs Garuda Bandung. (Foto: Dok. IBL)
zoom-in-whitePerbesar
BSB Hangtuah vs Garuda Bandung. (Foto: Dok. IBL)
Kemudian, laga terakhir di hari kedua ini mempertemukan Garuda Bandung dan BSB hangtuah. Pada laga ini, Garuda keluar sebagai pemenang. Lewat laga sengit, Diftha Pratama dkk. berhasil melakukan comeback dan menang tipis 77-75.
ADVERTISEMENT
Meski menang, permainan Garuda terbilang belum konsisten di laga ini. Pada dua kuarter awal mereka tertinggal 30-51 dari Hangtuah. Beruntung, di kuarter tiga mereka bisa bangkit dan mencetak 32 poin seraya menahan Hangtuah sehingga hanya bisa meraih 11 poin saja. Garuda akhirnya berbalik unggul 63-62.
Di kuarter pemungkas, Garuda kembali loyo, tapi mereka beruntung karena pemain asing Hangtuah, Nahshon George, harus keluar lapangan karena sudah melakukan lima pelanggaran. Dengan tidak hadirnya satu pemain asing di tim lawan, Garuda bisa mencetak 14 poin dan hanya membiarkan Hangtuah mencetak 13 poin hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan 77-75 setelah Roderick Flemings mencetak dua poin di 22 detik akhir.